Bagi teman-teman pemula bermain gitar. Saat ini di pasaran (meski dari dulu juga sudah ada) banyak beredar tentang buku lagu yang didalamnya ada syair+chord lagu, bisa didapat dengan harga yang tidak terlalu mahal. Bila ada yang bertanya "apakah buku-buku itu bisa jadi sarana belajar gitar saya?"
Bila kita ingin instan mencari chord lagu bisa saja. Tapi setelah anda dapat chord lagunya, kadang bingung mengambil suaranya(baca:mencari nada dasar-nya) sehingga kalo bernyanyi menjadi fals, he he he. Muncul pertanyaan lagi: "terus gimana dong supaya suaranya pas?", pertanyaan ini ga akan saya jawab dulu saat ini(di tulisan terpisah saja) karena akan sangat panjang jawabnya, menyangkut tentang teori vokal terutama tentang tangga nada(scale/skala) juga.
Kita bicara tentang buku-buku chord dulu, kalo anda ingin serius belajar gitar, buku-buku chord itu hanya akan menolong di awal-awal saja, tapi lama-lama anda manja dan bergantung pada buku-buku itu saja, sehingga kalo mencari chord sendiri akan susah. Hal yang perlu diketahui juga, kadang buku-buku itu juga ga pas menulis chord gitarnya, misalnya: lagu aslinya pake chord A7 D E, tapi ditulis dengan G C D, dst. atau lebih parah lagi malah salah chord-nya, sehingga malah akan semakin membingungkan.
Jadi sebaiknya menurut saya, jika anda ingin serius mendalami gitar, ya jangan biasakan diri bergantung pada buku-buku chord lagu itu, berusahalah sendiri mencari chord lagunya, kalo masih susah coba cari teman yang lebih bisa bermain gitar dan mintalah untuk mengajari, atau anda bisa belajar membaca tablature dulu lalu cari tablature untuk lagu itu(tablature lebih detil, dan merupakan salah satu standar penulisan not yang baik), yah mungkin susah pada awalnya but "no pain no gain kan?" he he he
Tuesday, December 2, 2008
Monday, December 1, 2008
Siapa bilang saya ga suka musik Indonesia?
Sebagian orang ada yang berkata, kalo saya ga suka Musik Indonesia, alasannya: gimana sih kok di blognya cuman membahas musik luar saja, kapan membahas tentang musik sendiri? saya katakan pada blog ini, itu SALAH BESAR. Saya sendiri adalah anak bangsa yang cinta musik sendiri, saya menulis dengan bahasa Indonesia supaya bisa dimengerti oleh orang Indonesia, mulai dari Sabang sampai Merauke, bahkan sampai yang di luar negeri sekalipun. Bapak saya adalah seseorang yang bisa memainkan semua alat musik gamelan jawa(kecuali rebab, he3x), beliau memainkan gender dan gambang dengan baik sekali. Negara kita kaya akan nada-nada pentatonik, sesuatu yang begitu susah dimainkan dan enak didengar, saya sendiri juga suka lihat wayang, ketoprak dan seterusnya(dan bukan cuman kesenian jawa saja).
Tentang gitaris Indonesia(Rock-karena saya suka musik rock dan turunannya, jenis musik lain bisa berbeda) saya pribadi ngefans dengan Ian Antono, Eet Syahranie dan Pay(formely-Slank).
Ian Antono mempunyai sound gitar yang khas, banyak bermain di nada-nada tinggi, classical juga. Sebagai seorang pioner musik rock Indonesia, bahkan di jaman ketika musik rock masih dianggap negatif oleh sebagian masyarakat Indonesia. Ian Antono juga banyak bereksplorasi dengan unsur musik etnik tradisional, bisa disimak pada lagu "bara timur" ketika bergabung dengan Gong 2000, ini adalah pekerjaan pentatonik yang besar dan kompleks.
Eet Syaranie banyak mempunyai teknik gitar untuk menghasilkan nada-nada khas, saya ambil contoh misalnya: perbedaan antara lagu "barcelona"(dimainkan ketika masih bergabung dengan Fariz RM) dan "ikuti"(dimainkan dengan Edane) sangat terasa kapasitas Eet memainkan gitar. Begitu ngerock pada sound lagu "ikuti" dan ada cita rasa latin flamenco pada solo lagu "barcelona". Ketika saya masih kecil mendengar lagu itu dari kaset kakak saya, saya langsung kagum pada bagian solo lagu itu, beda banget dengan lagu-lagu pada masa itu. Teknik gitar flamenco dan rock sungguh sangat berbeda, tapi Eet bisa memainkan keduanya dengan baik.
Pay banyak bereksplorasi dengan berbagai teknik dan menghasilkan sound dan lagu rock yang enak didengar.
Ketiga gitaris ini adalah "most inspiring guitarist"-nya Indonesia, bisa memompa inspirasi musisi rock Indonesia(bahkan sampai orang awam seperti saya), mereka menjadi pioner yang bisa dijadikan acuan bagi gitaris rock muda Indonesia. Mungkin banyak yang belum saya sebut disini, dan itu juga menurut pandangan saya dimana unsur subyektifitas juga berperan.
Tentang gitaris Indonesia(Rock-karena saya suka musik rock dan turunannya, jenis musik lain bisa berbeda) saya pribadi ngefans dengan Ian Antono, Eet Syahranie dan Pay(formely-Slank).
Ian Antono mempunyai sound gitar yang khas, banyak bermain di nada-nada tinggi, classical juga. Sebagai seorang pioner musik rock Indonesia, bahkan di jaman ketika musik rock masih dianggap negatif oleh sebagian masyarakat Indonesia. Ian Antono juga banyak bereksplorasi dengan unsur musik etnik tradisional, bisa disimak pada lagu "bara timur" ketika bergabung dengan Gong 2000, ini adalah pekerjaan pentatonik yang besar dan kompleks.
Eet Syaranie banyak mempunyai teknik gitar untuk menghasilkan nada-nada khas, saya ambil contoh misalnya: perbedaan antara lagu "barcelona"(dimainkan ketika masih bergabung dengan Fariz RM) dan "ikuti"(dimainkan dengan Edane) sangat terasa kapasitas Eet memainkan gitar. Begitu ngerock pada sound lagu "ikuti" dan ada cita rasa latin flamenco pada solo lagu "barcelona". Ketika saya masih kecil mendengar lagu itu dari kaset kakak saya, saya langsung kagum pada bagian solo lagu itu, beda banget dengan lagu-lagu pada masa itu. Teknik gitar flamenco dan rock sungguh sangat berbeda, tapi Eet bisa memainkan keduanya dengan baik.
Pay banyak bereksplorasi dengan berbagai teknik dan menghasilkan sound dan lagu rock yang enak didengar.
Ketiga gitaris ini adalah "most inspiring guitarist"-nya Indonesia, bisa memompa inspirasi musisi rock Indonesia(bahkan sampai orang awam seperti saya), mereka menjadi pioner yang bisa dijadikan acuan bagi gitaris rock muda Indonesia. Mungkin banyak yang belum saya sebut disini, dan itu juga menurut pandangan saya dimana unsur subyektifitas juga berperan.
Subscribe to:
Posts (Atom)