Monday, November 1, 2010

Laney Guitar Clinic 2010 - Kiko Loureiro

Pada hari kamis, tanggal 28 oktober 2010 kemarin diadakan acara Laney Guitar Clinic 2010 bersama Kiko Loureiro, di Yogyakarta. Ditengah suasana meletusnya gunung merapi, semuanya tetap semangat untuk belajar gitar, dibuktikan dengan penuh sesaknya pengunjung, luar biasa!!. :).
Acara ini lebih menjurus pada pembahasan amplifier Laney GH100L dan VH100R. Untuk amplifier Laney GH100L dikupas oleh Andri Franzy(Eks Power Slaves dan Boomerang), dan puncak acara-nya pembahasan amplifier Laney VH100R sekaligus klinik gitar oleh Kiko Loureiro.
Kiko Loureiro(http://www.kikoloureiro.com.br/) ini gitaris band Angra dari Brazil. Setelah main beberapa lagu awal dan menyapa fans bilang suka pada kunjungan pertamanya di Indonesia kali ini :), Kiko mulai membahas amplifier Laney VH100R ini. Sebagai penerjemah adalah mas Choky dari band Netral
 
Alasan Kiko memilih amplifier Laney:
- karena dia suka memainkan berbagai macam musik
- banyak sound dalam satu amplifier
- merk sudah lama
- gitaris-gitaris Rock N’ Roll banyak yg berasal dari Inggris, orang-orang Inggris banyak tahu cara membuat amplifier yg bagus
- sound clean tone-nya bagus
- distorsi bagus
- ada fitur2: Clean, Crunch, Distorsi, Channel
Bahasan berikutnya masalah channel, ada dua channel pada amplifier ini: yaitu lower dan upper channel
Lower Channel
- Crunch Sound --> untuk main blues, demo: Kiko main lagu  “Hey Joe”-Jimmy Hendrix
- Clean Sound--> demo: Kiko main sound2 musik jazz, bossanova brazil
- Penting bagi gitaris untuk memainkan gitar dengan clean tone, mulai dari scales, dst. karena terdengar lebih jelas, juga untuk teknik tapping --> demo: Kiko main lagu “Ain’t no Sunshine When She’s Gone”-Bob Marley, dimainkan dengan teknik tapping

Upper channel
- Equalizer upper dan lower channel beda
- Efek loop, volume bisa beda, antara lower dan upper channel
- Distorsinya bisa sampai 10, tp Kiko hanya pakai 6
- Sound-nya distorsi lebih tebal mantap :)
- Kiko sempat main riff “Master of Puppets”-Metallica, demo distorsi

Sesi tanya jawab: (T: pertanyaan audiens, J: Jawaban Kiko)
1. T: Fav band, gitaris?
J: banyak tapi belajar pertama dari Led Zeppelin, Jimmy Page, pertama kali belajar lick/melodi dari Led Zeppelin

2. T: Beda sebelum dan sesudah pakai Laney?
J:   
- Setelah bermain 10 tahun, baru kontrak sama Laney, ganti-ganti amplifier sampai ketemu Laney. Dia suka amplifier2 buatan Inggris, menurutnya amplifier-amplifier buatan Amrik sound distorsinya tebal, untuk main rhythm bagus, tapi tone untuk soloingnya kurang clear
- Biasanya amplifier-amplifier yg distorsinya bagus, belum tentu clean tonenya bagus dan sebaliknya, tapi kalau amplifier yg ini, kedua-duanya bagus
- Untuk amplifier memang harus banyak dicoba
Request: Intro Hero of Sands, langsung dipenuhi

3. T: apakah sama setting antara versi recording dan live?
J: beda. Waktu recording, setiap lagu beda settingnya, chorus, mic, efek equalizer. Tapi kalo live harus pake satu-satu. Pakai delay dan booster, clean tone pakai booster, pakai channel 1 pake clean+booster. Kalo pakai channel 2 distorsi dan booster, dan waktu live bisa pake compressor, tergantung tempat

4. T:Prinsip2 hidup yg membuat Kiko spt sekarang?
J:  respek pada org lain, saling menghormati aja..

5. T: Pickups yg dipakai?
J: Seymour Duncan, pakai single coil yg dekat neck, dan hot rails yg dekat tremolo

6. T: Nasehat untuk musisi muda agar bisa sukses seperti Angra?
J: bagi Kiko arti sukses kalo bisa cari uang dari musik, dulu dia bikin demo pake kaset,  1 hari 6 jam selama 40 hari untuk bikin demo yang isinya 5 lagu. Dan berbulan-bulan meres otak untuk bikin album. Berjam-jam, berbulan-bulan bikin demo, berharap ada yg suka, pada demo itu. Penting untuk satu visi dengan teman-teman2 band, saling menghormati, karena proses peleburan ide tidak gampang. Basicnya masing-masing anggota band tanggung jawab sama instrumennya, latihan sebanyak mungkin, bikin lagu yg bagus. Jaga pertemanan, sama-sama punya impian sukses bareng

7. T: Rata2 berapa jam bermain tiap hari?, adakah bagian yg sering diulang?, pernah mengcopy permainan seseorang?
J: Diulang sebanyak mungkin sampai otot2nya terlatih dan otak gak mikir lagi, fokus latihan, dan pada apa yg dikerjakan, jari2 jgn terlalu jauh dari fretboard, main relaks, pakai pola 1-2-3-4, mainkan scales, pentatonik misalnya, dst. Trs dia ga mencopy permainan seorang gitaris, belajar saja, ambil intisari permainan banyak gitaris. Belajar dari banyak orang: Whammy Trick dari Jeff Beck, tapping dari Stanley Jordan, pentatonik dari Jimmy Page, Picking dari Steve Morse, Chords dari Alan Holdsworth,dst..
Demikianlah sekedar catatan penulis tentang Laney Guitar Clinic 2010 – Kiko Loureiro, semoga bermanfaat, sukses selalu untuk semua pihak yang terkait. Acaranya sukses dengan berbagai macam hadiah buat peserta yang hadir, mulai dari pick gitar, foto bareng, tanda tangan, dan merchandise lainnya, salut untuk penyelenggara, semoga sering mengadakan acara-acara semacam ini di masa mendatang.

Catatan Tambahan Penulis:  foto dan video hasil dokumentasi saya sendiri yang saya upload di internet sudah saya kurangi kualitasnya karena memang harus disesuaikan dengan berbagai pertimbangan tentunya.
 

Monday, September 20, 2010

Tips belajar membaca not balok

 Tulisan ini menjawab pertanyaan dari beberapa teman di fesbuk, yg menanyakan hal yg sama, btw saya tidak akan menuliskan seluruh teori not balok disini, karena memang banyak :),  kalau saya tulis bisa jadi satu buku sendiri :), tetapi akan saya berikan beberapa tips saja untuk lebih mudah memahami simbol/notasi musik standar ini. Untuk teori tentang not balok dapat dibaca disini: http://www.teoria.com/tutorials/reading/index.htm , ketika sudah mulai paham, bisa  mencoba beberapa tips yg saya berikan disini, untuk lebih mempercepat pemahaman:
-pelajari ketukan/ritme yg sederhana dulu, misal: tek-tek-tek-tek, tek-tek-tek-diam, tek-tek-diam-diam, dst. Atau ambil suatu lagu, ikuti suara snare drumnya: dalam hati, ucapkan, atau pake pulpen, kaki dst, hingga di otak kyk ada gambaran... langkah ketukan berikutnya dg tepat
-kenali simbol2/tanda2-nya: garis paranada, tanda kunci, birama, diam, harga not, tempo lambat/cepat, durasi not, ulang, natural, aksen, nada dasar dst. Not balok seperti huruf-huruf biasa itu, hanya saja artinya simbol-simbol suara/nada
-sedikit pelajari pembagian karena ada not 1, 1/2, 1/4, 1/8, 1/16, 6/8 dst.
-kenali posisinya pada garis paranada(staff)-- 5 garis nih, misal C major mulai dari garis paling bawah, cara ngingatnya: 1. not yg ada di garis, 2. not yg ada diantara garis. Not yg ada di garis adalah: E-G-B-D-F, sementara not yg diantara garis: F-A-C-E, mudah ngingatnya pake kata2: Every Good Boy Does Fine(utk not yg terletak di garis) dan FACE(utk not yg terletak diantara garis)
-seperti membaca huruf biasa, selain membaca, coba tulis juga, dg menulis akan lebih mudah ingat
-untuk not2 yg terlalu tinggi/rendah diluar garis paranada memang agak sulit, karena kita musti bisa memperkirakan posisinya, ada tambah, kurang atau pembagian saja matematikanya :), atau sedikit hapalan, mudah2an ga rumit2 bgt.. :)
-baca2 buku musik atau materi ttg not balok di internet,  pilih yg ada suaranya, sehingga kita benar2 paham, kebanyakan buku tentang not balok cuman tulisan saja, tanpa suara, makanya agak susah dipahami

-tentang tanda kres(#) dan mol(b) mayor, kalo susah hapalin aja :), bila ada tanda yg lebih banyak, balik lagi   ke awal:
  kres
  1#, G = 1
  2#, D = 1
  3#, A = 1
  4#, E = 1
  5#, B = 1
  6#, F# = 1
  mol
  1b, F = 1
  2b, Bb = 1
  3b, Eb = 1
  4b, Ab = 1
  5b, Db = 1
  6b, Gb = 1

-akan lebih susah kalo sudah mulai praktek pake alat musik, karena posisi not tiap alat musik bisa beda ketika dituliskan pada garis paranada, tapi bisa dipelajari, dengan sabar dan tekun :)
 

Thursday, August 5, 2010

Passing Note (not penghubung)

Dalam menerapkan scale untuk soloing, kadang-kadang juga ada nada-nada yang diluar scale, ni yg kadang-kadang jadi hambatan kita juga, untuk menentukan seorang musisi memakai scale/tangga nada apa. Pernah baca/dengar dia pake mixolydian misalnya, waktu dicari ternyata "beda".. :). Nah adalagi konsep yg namanya passing note, passing note ini adalah nada diluar scale yg digunakan sebagai penghubung untuk "berpindah" ke scale atau bahkan chord berikutnya..
Pada skala C mayor diatonis (C-D-E-F-G-A-B-C) misalnya, passing notesnya bisa C#, D#, F#, G#, A#
Selain sebagai penghubung, juga untuk dipakai untuk memperindah musik. Ni menurut saya sih, kalau kita sebut sebagai penghubung sepertinya terbatas hanya sebagai "jembatan" saja, lebih enak nyebutnya pakai "outside scale" saja.. :), karena kalau dimainkan memberi kesan "diluar".

Thursday, July 22, 2010

Teknik Economy Picking -- advanced picking

Satu teknik tangan kanan lagi untuk meningkatkan kecepatan bermain gitar adalah Economy Picking
Economy picking: kombinasi antara alternate dan sweep picking
untuk menguasai teknik ini, kita pertama musti tau konsep alternate dan sweep picking

d = downstroke
u = upstroke

1. alternate picking:
contoh:

d u d u d u d u d u d u d u d u d u
E|------------------------
-------0-0-0-|
B|------------------------
-0-0-0-------|
G|-------------------0-0-0
-------------|
D|-------------0-0-0------
-------------|
A|-------0-0-0------------
-------------|
E|-0-0-0------------------
-------------|

2. sweep picking:
contoh:

      d   d  d  d   d  d     u   u   u   u    u  u 
e|------------------12--12---------------------|
B|---------------13---------13-----------------|
G|-----------14-----------------14-------------|
D|--------14------------------------14---------|
A|-12-15-------------------------------15-12-|
E|-----------------------------------------------|

3. economy picking:
contoh:
     d u d d u d d u d d u d d u d d u d
E|------------------------
-------0-0-0-|
B|------------------------
-0-0-0-------|
G|-------------------0-0-0
-------------|
D|-------------0-0-0------
-------------|
A|-------0-0-0------------
-------------|
E|-0-0-0------------------
-------------|

     u d u u d u u d u u d u u d u u d u
E|-0-0-0------------------
-------------|
B|-------0-0-0------------
-------------|
G|-------------0-0-0------
-------------|
D|-------------------0-0-0
-------------|
A|------------------------
-0-0-0-------|
E|------------------------
-------0-0-0-|

dari contoh itu terlihat kalo economy picking memakai gerakan sweep(sapuan - sweep picking) ke bawah kalo dari senar E(atas-terbesar) sampai E(bawah-terkecil), pada tiap senar memakai alternate(down-up/up-down; alternate picking). dan dibalik keatas kalo dari senar E(terkecil) sampai E(terbesar).
Latihan dengan pola 3 notes per string sangat cocok untuk melatih kecepatan picking, masalahnya sekarang: gimana kalo notnya lebih dari 3 tiap senar??
untuk latihan dengan not yg lebih dari 3 bisa ditambah hammer on / pull off

contoh:

d u d H d u d H d u d H d u d H d u d H d u d H
E|-----------------------------------------5-6-5-6-|
B|---------------------------------5-6-5-6---------|
G|-------------------------5-6-5-6-----------------|
D|-----------------5-6-5-6-------------------------|
A|---------5-6-5-6---------------------------------|
E|-5-6-5-6-----------------------------------------|

d u d P d u d P d u d P d u d P d u d P d u d P
E|-----------------------------------------6-5-6-5-|
B|---------------------------------6-5-6-5---------|
G|-------------------------6-5-6-5-----------------|
D|-----------------6-5-6-5-------------------------|
A|---------6-5-6-5---------------------------------|
E|-6-5-6-5-----------------------------------------|

Ga mesti pake pola arpeggio seperti contoh itu.., bisa pake pola2 lain, cuman arah pickingnya seperti itu. Latihan dengan pelan-pelan dulu, baru kecepatannya naik. Economy picking ini masuk teknik tangan kanan(right hand techniques) berguna untuk meningkatkan kecepatan, lebih cepat daripada alternate(masih ada perdebatan masalah ini) cuman musti kita buktikan saja mana yang terbaik bagi kita.

Wednesday, July 21, 2010

Guitar Workshop / Guitar Clinic Herman Li di Jogja


Guitar Workshop / Guitar Clinic: pada dasarnya adalah pertemuan informal dengan seorang musisi(gitaris), audiens bertanya gaya dan teknik dan juga cara untuk meningkatkan kemampuan mereka sendiri, musisi bisa menjalankan seluruh bagian, atau menunjukkan teknik-teknik tertentu. Pada 20 juli 2010 kemarin saya mengikuti Ibanez Guitar Clinic 2010 by Herman Li yg bertempat di Yogyakarta. 
Ada sekitar 1500an audiens yg hadir pada acara ini. Herman Li membawakan beberapa lagu dan juga ada sesi tanya jawab yg merupakan bagian terpenting dari suatu acara guitar workshop. Sebagai penerjemah adalah Balawan yg juga gitaris ngetop di tanah air.
Herman Li(http://www.hermanli.com/) sendiri adalah gitaris grup metal Dragon Force yg terkenal dengan teknik Sweep Picking, Tapping(two handed), penggunaan Whammy Bar yg "gila-gilaan" dan yang khas, dia menggunakan semacam cincin yg berfungsi sebagai effect processor pada tangan kanannya, bermain gitar sejak usia 16 tahun, memasukkan efek-efek suara video game pada permainan gitarnya.
Herman Li memakai gitar Ibanez EGEN18 TVF(Herman Li signature model), efek gitarnya pake rocktron, laptop mac(software-software kurang bisa saya lihat jelas), midi controller, mixer, amps, dan tidak semua efek gitarnya dia bawa.. itupun kemarin sudah cukup "menggetarkan" acara, hehe...
Banyak hal yang ditanyakan pada acara kemarin, saya sendiri sempat bertanya tentang gitaris yg berpengaruh pada gaya permainannya, sempat disebut nama Steve Vai, John Petrucci, Eric Johnson dan yg terpenting dia belajar dari banyak gitaris/musisi juga. Saya juga bertanya tentang teknik sweep picking dan legato yang dijawab langsung dengan demo dan mendapat applause yg cukup meriah. Untuk melatih sweep picking dimulai dengan pelan dulu, kemudian temponya berkembang, semakin cepat atau bervariasi. 
Herman sempat diminta Balawan untuk bawain lick gitaris lain, tapi dia bilang ga mau alasannya Dragon Force dan dia sendiri ga begitu suka cover lagu orang lain karena menurutnya tiap lagu punya soulnya sendiri-sendiri. Trs mslh headbang dia jg ga begitu suka melakukannya krn menjaga kontak mata dg audiens, jg utk kontrol permainan. Suka dengerin lagu "lembut" jg, biar ga pusing dengerin metal terus, hehe.., sempat nyebut eric johnson(http://www.ericjohnson.com/), dan guthrie govan(http://www.guthriegovan.co.uk/) juga yg didengarnya.
Tentang kecepatan bermain gitar, dia sendiri mengakui banyak gitaris yang lebih cepat. Ada juga yang menanyakan masalah steman gitar, dia jawab steman gitarnya standar (A=440Hz). Sempat bertanya, adakah diantara audiens yg pemain gitar? beberapa ada yg  mengacungkan tangan, termasuk saya, hehee...
Memuaskan acara kemarin, salut kepada penyelenggara. Selain undangan gratis, saya juga dapat tanda tangan, poster, dan juga buku list product Ibanez yg meliputi gitar, bass, ampli dan efek gitar. Hal-hal seperti inilah yg perlu diperbanyak di tanah air kita untuk semakin memacu kreatifitas kita semua.

Tuesday, July 13, 2010

10 scales Allan Holdsworth

Bagi yang belajar fusion Jazz/Progressive Rock tentu sudah tidak asing lagi dengan Allan Holdsworth, panutan sebagian besar gitaris dunia. Ini adalah 10 scale yg menurut Allan paling sering dipakai dan berguna. Saya tidak akan sok tahu untuk membahas ini satu persatu, masih sulit bagi saya untuk menerangkan scale-scale ini. Tergantung penangkapan masing-masing saja :), semoga berguna...



Daftar Pustaka/Notes/Additional Reference:
1992: REH Instructional: Allan Holdsworth (guitar instructional, reissued on dvd format in 2007)

Thursday, July 1, 2010

Bermusik dari hati atau dari teori???

Ada orang mengatakan: "bermusiklah dari hati", sementara ada yg berbasis teori dengan segudang teori tentang scales misalnya...
Pernyataan "bermusiklah dari hati" sebenarnya mengandung pengertian totalitas dalam bermusik yakni ungkapan jiwa yg tertuang dalam nada, sementara yg berbasis teori cenderung mengumpulkan banyak teori untuk memanipulasi nada..:). Btw kalau saya sendiri sih: baik yg bermusik dari hati atau dari kelompok teoritis, asal enak didengar, sesuai dengan selera saya, ya itulah yg saya dengar, atau saya mainkan.
Catatan-catatan saya tentang scales pada dasarnya untuk melengkapi dasar-dasar teori tentang musik saja. Bagi saya sendiri scales ibarat alat untuk menghasilkan musik.
Baik dari hati atau teori sendiri, kecerdasan otak kita berperan besar untuk menerima atau menghasilkan musik.

Wednesday, June 23, 2010

Belajar gitar secara otodidak

Bahasan ini dari jawaban ketika saya ditanya seorang teman tentang apa saja yang harus dipelajari agar bisa bermain gitar seperti saya(btw pdhl saya sendiri juga masih belajar dan selalu merasa kurang juga :) ). 
Karena saya belajar gitar secara otodidak, maka saya tuliskan beberapa hal yang dulu saya dilakukan, dan semua orang saya kira juga bisa melakukannya, yaitu:

  • mendasar: belajar not, ketukan, tanda tempo, nyanyi(paling engga tidak fals dulu), ni hal yang paling susah sebenarnya, yg kita perlukan kepekaan nada, bisa membedakan not satu dg lainnya
  • belajar gitar akustik: pertama belajar cara membunyikan gitar dahulu, trs menstem gitar dengan memakai   gitar akustik senar nilon
  • belajar bikin chord, ngiringi lagu, atau kalo bisa bikin lagu sendiri
  • dengerin musik sebanyak-banyaknya: tradisional dan modern
  • baca majalah, koran, website tentang segala hal yg berkaitan dengan musik
  • belajar alat musik lain jg, seperti keyboard, harmonica, pianica, drum.. dst
  • main band
  • ikut festival
  • belajar komputer: untuk menjalankan program2/software musik
  • bhs inggris: karena bahan belajar musik banyak yg bhs inggris juga: tutorial, cd, dvd, kaset dst..
  • belajar dari internet: banyak bahan tentang musik di internet saat ini
  • belajar dari orang lain juga, meski tidak ke pendidikan formal/les musik
  • semuanya butuh kesabaran dalam berproses, ga bisa satu hari langsung bisa kayak Paul Gilbert misalnya :)

Kalau dikatakan 100% belajar otodidak sebenarnya engga juga, karena saya kenal not pertama kali waktu masih di Sekolah Dasar, lewat pelajaran seni musik. Faktor terpenting lain kecerdasan otak juga berpengaruh sepertinya, karena kepekaan orang terhadap nada bisa berlainan..

Monday, March 8, 2010

menaikkan kecepatan dan ketepatan(speed and accuracy)

Bahasan topik ini sekaligus menjawab pertanyaan seorang teman di facebook, tentang cara menaikkan kecepatan bermain gitar. Btw, saya sendiri bukanlah seorang shreder secepat Michael Angelo Batio, Yngwie Malmsteen, Paul Gilbert, dst.. tapi dari beberapa lesson yg saya pelajari, ada beberapa tips dari shreder-shreder itu yg bisa kita terapkan untuk menaikkan kecepatan permainan gitar kita:
1. pahami konsep not dan durasinya: misal not penuh(whole notes/1), 1/2, 1/8, 1/16 dst.
2. pahami posisi not pada fret gitar untuk melatih akurasi
3. pakai pola fingering: pake pola 1-2-3-4, 1-3-2-4, 1-4-3-2, 1-4-2-3, dst(ket: 1: telunjuk, 2: tengah, 3:manis, 4:kelingking), jalankan di semua fret, mainkan satu scale tertentu juga misalnya C mayor, sambil melatih pemahaman masalah scale
4. gunakan teknik tangan kiri seperti pull offs, hammer ons dan tapping. Teknik pull off dan hammer on memungkinkan untuk memainkan beberapa not dalam sekali petik/pick, juga dipakai ketika bermain legato, tapping digunakan bila jarak antar not-nya jauh
5. gunakan teknik tangan kanan(alternate picking, economy picking, sweep picking, string skipping). Sweep picking memudahkan untuk memainkan not pada perpindahan string ketika bermain arpeggios
6. gunakan jarak terdekat untuk memainkan pattern(pola) not yg sama, karena biasanya ada satu pattern yg bisa dimaenkan dengan berbagai cara
7. setiap kali picking, selalu 1 buah not yg terpetik, karena dalam keadaan picking kecepatan tinggi, kadang kita cenderung menekan pick pada senar saat memainkan alternate picking, akibatnya bisa terpeleset, dan 1 not kena pick 2 kali atau lebih, sehingga yg keluar adalah 2 buah nada atau lebih...
8. gunakan alat bantu seperti metronome untuk mengukur tingkat kecepatan yg sudah diperoleh, kalo perlu pakai alat bantu lainnya juga seperti finger exercizes untuk gitar dan bass
9. hal terpenting untuk menaikkan kecepatan adalah bermain dari pelan dulu, benar-benar pelan, baru kecepatannya dinaikkan bertahap dengan akurasinya diutamakan terlebih dahulu.

Selain bermain cepat, tentunya masalah akurasi(ketepatan) juga penting, akurasi tetap lebih diutamakan daripada kecepatan

Monday, February 22, 2010

Scale Phrasing

Suatu saat kita mungkin bertanya-tanya dalam hati, setelah kita membaca tentang tulisan/kupasan ide-ide musikalitas seseorang, misalnya: scale2 apa yg dipakai oleh joe satriani, dan ada yg menulis bahwa scale yg dipakai adalah pentatonik, maka kita bertanya: "kok bisa pentatonik?, darimana si penulis tahu?"
Salah satu cara untuk mengungkap gagasan-gagasan musikalitas seseorang adalah memecah karyanya menjadi bagian-bagian kecil yang dinamakan scale phrasing(saya belum tahu terjemahan yang tepat untuk istilah ini)
Bila penulis menerapkan ide-idenya ke dalam tulisan, pelukis meracik warna untuk berkarya, arsitek menggambar struktur bangunan dst. maka musisi menerapkan ide-ide musikalitasnya ke dalam not-not, dirangkai dalam frase, dirakit dalam bagian intro, verse, interlude, outtro dst. lalu rangkaian itu membentuk suatu lagu.
Nah bila kita ingin membedah ide-ide itu, maka mau tidak mau kita harus memecah kembali suatu lagu acuan menjadi bagian-bagian kecil untuk kita analisis, dan itu bukanlah suatu pekerjaan mudah, apalagi karya seorang musisi yang mumpuni, bagaikan melihat suatu misteri lukisan misalnya...