Showing posts with label Music Reviews. Show all posts
Showing posts with label Music Reviews. Show all posts

Friday, August 23, 2013

Proses pembuatan gitar akustik

Gitar akustik mempunyai bentuk yang 'seksi', tak jarang dianalogikan dengan kemolekan seorang wanita :). Tapi kadang kita gak berpikir, bagaimana gitar akustik itu diciptakan. Secara umum proses pembuatan gitar akustik terdiri dari:

Pembuatan Body
1.  Memilih jenis kayu untuk gitar akustik. Ringan, tahan lama, yang banyak dipakai biasanya cedar, cemara, maple, mahoni, kenari, rosewood
2.  Pembuatan bagian depan dan belakang gitar akustik. Depan dan belakang mesti sama, kemudian lembaran kayu ini dijepit. Semakin besar lubang suara pada gitar akustik, suara semakin treble semakin kecil lubang, semakin ngebass.
3. Pembuatan sisi gitar akustik. Kayu direndam dalam air panas mendidih, kemudian sisi gitar mulai dibentuk, bisa pakai tangan atau cetakan.
4. Pembuatan Neck
5. Menghubungkan kedua sisi depan dan belakang dengan menggunakan lem.  
6. Menempatkan brace(penguat soundboard dan penopang punggung gitar). Penempatan berbeda menghasilkan kualitas suara yang berlainan pula.

Proses Finishing 
Meliputi pernis, memasang neck, truss rod, bridge, headstock, tuning machine dan seterusnya.
Berikut satu video dokumentasi tentang proses pembuatan gitar akustik dari youtube



Wednesday, August 21, 2013

Tips memilih dan membeli amplifier gitar

Amplifier gitar termasuk komponen utama pembentuk karakter sound gitar. Beberapa pemain gitar legendaris bahkan menorehkan namanya pada amplifier gitar pabrikan tertentu. Sebenarnya pertimbangan apa saja ketika kita berkeputusan untuk membeli sebuah amplifier gitar?

A. Dari sisi kategori
Ada dua kategori utama amplifier gitar: combo dan head/cabinet. 
1. Combo: rangkaian elektronik dan speakernya jadi satu. Umumnya berbentuk lebih kecil
2. Head/Cabinet: ampli dan speakernya terpisah, untuk meringankan beban akibat beratnya body. Dipakai untuk tugas-tugas yang lebih berat dengan sumber sinyal yang lebih kompleks

B. Harga
Amplifier combo berharga lebih murah karena memang lebih praktis, cocok untuk penggunaan dalam kamar, rumah, studio kecil, terutama untuk ruang. Untuk Head/Cabinet cenderung lebih mahal untuk penggunaan di lapangan, ruang yang lebih lebar atau untuk tata suara yang lebih kompleks.

C. Komponen
Kalau menurut komponen, kategori amplifier dibagi menjadi:
1. Tube: memakai tabung hampa, karakter suaranya digambarkan sebagai lebih "tebal", "gemuk,"  "kaya", distorsinya lebih lembut, powernya lebih kuat
2. Solid state: memakai transistor, karakter suaranya "terang","jernih", "akurat" fleksibel
Harap diingat bahwa ampli tabung tidak selalu lebih baik daripada solid state

D. Penggunaan
1. Ampli Combo:

  • Micro Amps: 1 hingga 10 watt, bentuk kecil mudah dibawa kemana saja untuk praktek
  • Practice Amps: 10 sampai 30 watt. Cocok untuk kamar tidur / ruang, Bisa digunakan untuk pertunjukan kecil, jika mikrofon yang digunakan melalui sistem PA di tempat itu. Ampli ini berkisar 20 sampai 30 watt dengan speaker 10 inci.
  • Full-size 1x12 combo: Dengan 50 atau lebih watt dan setidaknya satu speaker 12 inci cocok untuk pertunjukan kecil tanpa menggunakan mikrofon. Untuk model yang lebih high-end, seperti yang dihasilkan oleh Mesa Engineering, kualitas suaranya benar-benar profesional.
  • Combo 2x12 mirip dengan combo 1x12, tetapi ditambah speaker kedua berukuran 12 inci. Desain 2x12 jauh lebih berat dari 1x12, tapi masih jadi pilihan favorit musisi untuk bekerja di pertunjukan kecil hingga menengah, misalnya Roland Jazz Chorus, yang dilengkapi dengan suara stereo, jernih dan efek built-in. 

2. Ampli head/cabinet:

Amplifier head kecil dayanya 18-50 watt, menengah umumnya 100 watt atau lebih, Ada juga yang bisa bikin kuping berdenging dengan ukuran 200-400 watt :). Ini pilihan untuk yang menginginkan karakter yang kuat dan keras juga profesional.

        Ada juga kategori vintage amps dan high gain amps, vintage amps amplifier untuk sound-sound rock, jazz, blues klasik sedangkan high gains amps menghasilkan suara dengan distorsi yang lebih besar.
Selamat memilih amplifier yang sesuai untuk anda! :)

Proses pembuatan amplifier gitar

Bagi peminat elektronik, mungkin sudah biasa membuat amplifier gitar sendiri, rangkaian amplifier termasuk sering dipakai pembelajaran dalam bidang elektronika. Berikut video dari youtube tentang industri pembuatan amplifier gitar
Banyak juga industri rumahan di Indonesia yang memproduksi amplifer gitar sendiri.

Proses pembuatan senar gitar

Proses pembuatan senar gitar memang menarik untuk diketahui juga, setidaknya bagi saya yang hobby main gitar untuk tambahan pengetahuan baru :), berikut video youtube tentang hal ini:

Tuesday, August 20, 2013

Bagaimana sebuah gitar elektrik dibuat? - Proses pembuatan gitar elektrik

Mungkin diantara pembaca ada yang penasaran, bagaimana sebuah gitar elektrik dibuat, berikut video dari youtube yang berisi dokumentasi proses pembuatan sebuah gitar elektrik:



Ada industri gitar yang sudah jadi, tapi banyak juga pengrajin-pengrajin gitar tradisional, juga pembuat gitar 'custom' yang berada di industri besar atau pribadi yang berdasarkan pesanan. Industri gitar di Indonesia kebanyakan masih dalam taraf home industries, atau berdasarkan pesanan (custom), meski produksi gitar kita sebenarnya juga tidak kalah dengan industri gitar asing.

Bagaimana sebuah gitar fender strat dibuat?

Bicara tentang industri gitar, tentu banyak hal yang berkaitan, mulai dari bahan sampai pemasaran, mungkin diantara pembaca blog ini ada yang penasaran bagaimana sih sebuah gitar fender dibuat? berikut video dari youtube yang berisi dokumentasi pembuatan sebuah gitar fender strat:


Tuesday, January 29, 2013

Efek-Efek gitar baru tahun 2013 berteknologi MDP dari BOSS

Sebagai pemain gitar atau musik, tentunya perlu juga untuk mengetahui perkembangan teknologi terbaru di bidang musik karena teknologi baru terus berkembang. Di bidang teknologi efek gitar, pada tahun 2013 ini BOSS baru saja merilis tiga efek pedal stompbox dilengkapi dengan teknologi baru yang disebut Multi-Dimensional Processing (MDP). Pedal-pedal ini dipamerkan pada ajang NAMM 2013 yg merupakan ajang pameran produksi musik di Amerika dan Eropa. Tiga efek baru itu adalah: DA-2 Adaptive Distortion, MO-2 Multi Overtone dan TE-2 Tera Echo—The 100th BOSS Stomp! efek-efek ini bisa dirangkai langsung untuk bikin sound-sound yang lebih "modern".
Berikut contoh-contoh sound yang dihasilkan dari efek-efek baru ini:


Friday, January 18, 2013

Dukungan Windows 8 untuk musisi berkreasi

Teknologi dalam bidang musik juga terus berkembang, sampai saat artikel ini ditulis. Windows 8 yang baru saja diluncurkan mendukung aplikasi-aplikasi dalam bidang musik yang sebelumnya berjalan pada sistem operasi yang lain. Beberapa pengembang perangkat lunak seperti MorphWiz, Cakewalk Sonar dst. mulai mengembangkan sayap ke sistem operasi Windows 8 yang terbaru ini. Dengan multitouch technology musisi  bisa menggunakan touchscreen untuk berkreatifitas. Di video ini Jordan Rudess, keyboarder Dream Theater mendemokan kemampuan MorphWiz di PC Lenovo yang memakai Sistem Operasi Windows 8 dan surface tablet PC pada acara Windows 8 "Build" Show
Aplikasi MorpWiz sebelumnya berjalan pada sistem operasi besutan Apple iOS platform, terutama pada komputer tablet, dengan layar lebih lebar dan touch screen yg menggunakan teknologi multitouch, tentunya akan lebih mudah bagi musisi/pengguna software musik untuk berkarya.

Wednesday, May 4, 2011

Playing Guitar - A Reflection Of Your Soul

The guitar, be it electric or acoustic, is the most versatile of instruments. You can strum a few chords, adopt a highly disciplined classical guitar technique, or play sophisticated jazz chord and scale progressions. The choice is yours. Whatever your bag, the journey to achieving your goal and the fundamental sound is the real buzz.
It's a funny thing, but music is unlike most other activities. Take football for example, there is no escaping the fact that if you want to play pro-football you had better be good and there are no short cuts. Technique and fitness is an absolute must. Musical expression is different and shares may similarities with the spoken word. A few well chosen words can be far more effective than a tidal wave of sophisticated verbal statement. So it is with playing the guitar.
So the fact to take on board is that technical ability has little to do with musical talent. If your groove is a simple country, reggae or blues feel you can be damn good and highly relevant without being a technical genius. The simple player who plays with feel and taste is a musician, the same as a highly accomplished classical or jazz guitarist. It is amazing how formally trained musicians, i.e. classical, or other technical jazz players, are usually the most ineffective exponents of rock, country, pop or blues music.
Playing guitar is essentially an attitude, combined with feel and the necessary musical knowledge to express what you wish to play. Don't be fooled into following the path of so many potentially great musicians and be fazed by more accomplished players. When you tune in to the simplicity of a player such as the great blues guitarist B. B. King, you can't help but be affected by his economy of notes, played in such a meaningful, soulful musical context.
Playing guitar has an infinite number of possibilities. It is the most adaptable, useable instrument, and it's the journey to your goal that's the fun part. You will never stop learning guitar. Each time you pick it up you will discover something new and it needn't be hard to play to be relevant!

Monday, April 4, 2011

Legal Music Download Sites VS P2P File Sharing

This article compares the differences between legal music download sites VS file sharing networks. 
1) Music files available for download:
The p2p file sharing networks heavily out number the legal music sites when it comes to the amount of files available for download. A p2p application provides millions of unlimited mp3 music files, while a legal music download site provides legitimately licensed music files in the hundreds of thousands.

2) The cost of downloading music:
You can download p2p file sharing networks for free, or for a very cheap one-time fee. A legal music download site is usually either "subscription-based" or "pay-per-download". A legal site will also usually charge extra for the ability to rip or burn music.

3) Variety of files available for download:
A legal music site mainly provides ONLY music files for downloading. A p2p application gives you, besides music files, full movie, game, video, software, TV show and ring-tone files to download as well.

4) Legal Issues & Controversy:
Legitimate legal music download sites are completely free of controversy and 100% legal to use. P2p file sharing networks, while legal, are not without lawsuit concerns and controversy due to how the file sharing technology can be used.

If you choose to use a p2p file sharing program, there are potential risks you need to be aware of, including: 
Lawsuit Risks - Peer to peer file sharing networks have been ruled legal in a court of law. However, if you download and share "copyrighted material" you could risk becoming targeted, and possibly sued, by the RIAA (Recording Industry Association of America).

Virus And Privacy Risks - In using a file sharing application, you risk the possibility of installing harmful spyware, viruses, worms and malware on your computer. And if that's not bad enough, many p2p applications also leave you exposed to online hackers and identity thieves that can steal you personal information.

Legal Music Download Sites VS P2P File Sharing - Summary:
At first glance the p2p file sharing networks may seem to offer an easy way to get unlimited free file downloads. But remember, nothing is really free and this is especially true with the p2p file sharing applications.
The file sharing programs come with a price of increased privacy and security threats, and potential RIAA lawsuit risks. The ONLY way to guarantee getting safe music downloads online is by using a legitimately licensed music site that provides downloads of music legally licensed from the record labels and artists themselves.

Friday, April 1, 2011

The Influence Of Blues Guitar On Modern Music

Anybody interested in modern music sooner or later asks the question, "Where did it begin?" Well, if you leave blues guitar music out, you will not have much of an answer. So let us look at where the blues came from, where it went and who it met on the way. We will also take a look at the "blues guitar sound" and how it has its unique effect on our feelings.

The blues as a musical phenomenon began around 1911 when W.C. Handy published popular songs, notably "Memphis Blues" and "St Louis Blues", which affected the hearts and souls of the black people. By the nineteen twenties the general population were beginning to hear this new music through its influence on jazz. Early blues singers like Bessie Smith and Billie Holiday sang with jazz bands while others played with "jug bands" accompanied by fiddle, kazoo and washboard.

Of course to people like W. C. Handy who were brought up singing in church, the piano was the natural instrumental accompaniment to their songs. But the guitar is portable and always was popular so it had to have a place in blues and jazz. Blues guitar players like twelve string guitarist Leadbelly and future electric guitar player B.B. King were making sure the guitar would be an integral part of the blues. Other blues guitarists made their living in smoky saloons playing slide guitar using a bottle neck or the blade of a knife to fret the notes.

After the Second World War young artists like Elvis Presley and Bill Haley were wrapping the blues in a new package called "rock'n'roll" and the players of the electric blues guitar like B.B. King were heralding the arrival of the lead guitar, soon to be a great attraction for both musicians and audiences. Throughout the evolution of the blues the guitar had always taken its turn for solos in jazz bands but now it competed with the singer for the attention of the audience. <

Thursday, March 17, 2011

Electric Guitar Tablature explain musical ideas

Tablature as a means of writing music down has been with us for hundreds of years, but many people today look down on tabs as a third rate method of musical communication.

In fact, tablature is not a dumbed down version of conventional musical notation, rather what we call sheet music grew from a need for more versatility in notation as music became more complex in medieval times. Electric Guitar Tabs have been a great help to the many people who have taken up the electric guitar and who wanted to get down to the business of playing as quickly as possible.

Conventional music notation has much more to communicate than tabs, but if you already know more or less how the song sounds, and are prepared to work at your own interpretation, then there is nothing wrong with using tablature.

Guitarists composing music using tabs and sharing the results of their work on the internet have brought a wide range of music within reach of amateur musicians who never learnt to read music. To some guitarists learning to read music is a waste of time that would be put to better use expressing their feelings through music. This attitude is at odds with the idea that the more
theoretical knowledge you have, the greater the pool of resources at your disposal for expressing your ideas.
Tablature, on the other hand, allows the guitarist to get to know the basic piece of music in his own way, and use his musical intuition and flair for improvisation to produce a musical work which will be as much his own work as the original composer's.
For that reason electric guitar tabs are a boon to the electric guitar player who does not want to just produce a copy of someone else's work.
You can find electric guitar tabs in music stores along with conventional written music, but the quickest and best place to look for electric guitar tabs is on the internet. Even though there's a
legal dogfight going on about tab publishers infringing the rights of the original composer, many tabs are still available for free.
However you need to exercise your discernment when making use of tablature produced by amateur guitarists. You might need to change things around a little if they don't sound right.
As for the electric guitar player who wants to broaden his musical knowledge, tablature also allows the guitarist to learn new chords, scales or modes very quickly.
Finally a reminder that using electric guitar tabs to learn new material is not a walk in the park - you need to supply some of the information which is otherwise written into sheet music. You need
to have some idea of the note values and a basic understanding of time signatures and tempo. What that boils down to is that you can hear the music in your head, and you just want to know
where to put your fingers on the fret board. That is what guitar tabs were originally made for.

Monday, November 1, 2010

Laney Guitar Clinic 2010 - Kiko Loureiro

Pada hari kamis, tanggal 28 oktober 2010 kemarin diadakan acara Laney Guitar Clinic 2010 bersama Kiko Loureiro, di Yogyakarta. Ditengah suasana meletusnya gunung merapi, semuanya tetap semangat untuk belajar gitar, dibuktikan dengan penuh sesaknya pengunjung, luar biasa!!. :).
Acara ini lebih menjurus pada pembahasan amplifier Laney GH100L dan VH100R. Untuk amplifier Laney GH100L dikupas oleh Andri Franzy(Eks Power Slaves dan Boomerang), dan puncak acara-nya pembahasan amplifier Laney VH100R sekaligus klinik gitar oleh Kiko Loureiro.
Kiko Loureiro(http://www.kikoloureiro.com.br/) ini gitaris band Angra dari Brazil. Setelah main beberapa lagu awal dan menyapa fans bilang suka pada kunjungan pertamanya di Indonesia kali ini :), Kiko mulai membahas amplifier Laney VH100R ini. Sebagai penerjemah adalah mas Choky dari band Netral
 
Alasan Kiko memilih amplifier Laney:
- karena dia suka memainkan berbagai macam musik
- banyak sound dalam satu amplifier
- merk sudah lama
- gitaris-gitaris Rock N’ Roll banyak yg berasal dari Inggris, orang-orang Inggris banyak tahu cara membuat amplifier yg bagus
- sound clean tone-nya bagus
- distorsi bagus
- ada fitur2: Clean, Crunch, Distorsi, Channel
Bahasan berikutnya masalah channel, ada dua channel pada amplifier ini: yaitu lower dan upper channel
Lower Channel
- Crunch Sound --> untuk main blues, demo: Kiko main lagu  “Hey Joe”-Jimmy Hendrix
- Clean Sound--> demo: Kiko main sound2 musik jazz, bossanova brazil
- Penting bagi gitaris untuk memainkan gitar dengan clean tone, mulai dari scales, dst. karena terdengar lebih jelas, juga untuk teknik tapping --> demo: Kiko main lagu “Ain’t no Sunshine When She’s Gone”-Bob Marley, dimainkan dengan teknik tapping

Upper channel
- Equalizer upper dan lower channel beda
- Efek loop, volume bisa beda, antara lower dan upper channel
- Distorsinya bisa sampai 10, tp Kiko hanya pakai 6
- Sound-nya distorsi lebih tebal mantap :)
- Kiko sempat main riff “Master of Puppets”-Metallica, demo distorsi

Sesi tanya jawab: (T: pertanyaan audiens, J: Jawaban Kiko)
1. T: Fav band, gitaris?
J: banyak tapi belajar pertama dari Led Zeppelin, Jimmy Page, pertama kali belajar lick/melodi dari Led Zeppelin

2. T: Beda sebelum dan sesudah pakai Laney?
J:   
- Setelah bermain 10 tahun, baru kontrak sama Laney, ganti-ganti amplifier sampai ketemu Laney. Dia suka amplifier2 buatan Inggris, menurutnya amplifier-amplifier buatan Amrik sound distorsinya tebal, untuk main rhythm bagus, tapi tone untuk soloingnya kurang clear
- Biasanya amplifier-amplifier yg distorsinya bagus, belum tentu clean tonenya bagus dan sebaliknya, tapi kalau amplifier yg ini, kedua-duanya bagus
- Untuk amplifier memang harus banyak dicoba
Request: Intro Hero of Sands, langsung dipenuhi

3. T: apakah sama setting antara versi recording dan live?
J: beda. Waktu recording, setiap lagu beda settingnya, chorus, mic, efek equalizer. Tapi kalo live harus pake satu-satu. Pakai delay dan booster, clean tone pakai booster, pakai channel 1 pake clean+booster. Kalo pakai channel 2 distorsi dan booster, dan waktu live bisa pake compressor, tergantung tempat

4. T:Prinsip2 hidup yg membuat Kiko spt sekarang?
J:  respek pada org lain, saling menghormati aja..

5. T: Pickups yg dipakai?
J: Seymour Duncan, pakai single coil yg dekat neck, dan hot rails yg dekat tremolo

6. T: Nasehat untuk musisi muda agar bisa sukses seperti Angra?
J: bagi Kiko arti sukses kalo bisa cari uang dari musik, dulu dia bikin demo pake kaset,  1 hari 6 jam selama 40 hari untuk bikin demo yang isinya 5 lagu. Dan berbulan-bulan meres otak untuk bikin album. Berjam-jam, berbulan-bulan bikin demo, berharap ada yg suka, pada demo itu. Penting untuk satu visi dengan teman-teman2 band, saling menghormati, karena proses peleburan ide tidak gampang. Basicnya masing-masing anggota band tanggung jawab sama instrumennya, latihan sebanyak mungkin, bikin lagu yg bagus. Jaga pertemanan, sama-sama punya impian sukses bareng

7. T: Rata2 berapa jam bermain tiap hari?, adakah bagian yg sering diulang?, pernah mengcopy permainan seseorang?
J: Diulang sebanyak mungkin sampai otot2nya terlatih dan otak gak mikir lagi, fokus latihan, dan pada apa yg dikerjakan, jari2 jgn terlalu jauh dari fretboard, main relaks, pakai pola 1-2-3-4, mainkan scales, pentatonik misalnya, dst. Trs dia ga mencopy permainan seorang gitaris, belajar saja, ambil intisari permainan banyak gitaris. Belajar dari banyak orang: Whammy Trick dari Jeff Beck, tapping dari Stanley Jordan, pentatonik dari Jimmy Page, Picking dari Steve Morse, Chords dari Alan Holdsworth,dst..
Demikianlah sekedar catatan penulis tentang Laney Guitar Clinic 2010 – Kiko Loureiro, semoga bermanfaat, sukses selalu untuk semua pihak yang terkait. Acaranya sukses dengan berbagai macam hadiah buat peserta yang hadir, mulai dari pick gitar, foto bareng, tanda tangan, dan merchandise lainnya, salut untuk penyelenggara, semoga sering mengadakan acara-acara semacam ini di masa mendatang.

Catatan Tambahan Penulis:  foto dan video hasil dokumentasi saya sendiri yang saya upload di internet sudah saya kurangi kualitasnya karena memang harus disesuaikan dengan berbagai pertimbangan tentunya.
 

Wednesday, July 21, 2010

Guitar Workshop / Guitar Clinic Herman Li di Jogja


Guitar Workshop / Guitar Clinic: pada dasarnya adalah pertemuan informal dengan seorang musisi(gitaris), audiens bertanya gaya dan teknik dan juga cara untuk meningkatkan kemampuan mereka sendiri, musisi bisa menjalankan seluruh bagian, atau menunjukkan teknik-teknik tertentu. Pada 20 juli 2010 kemarin saya mengikuti Ibanez Guitar Clinic 2010 by Herman Li yg bertempat di Yogyakarta. 
Ada sekitar 1500an audiens yg hadir pada acara ini. Herman Li membawakan beberapa lagu dan juga ada sesi tanya jawab yg merupakan bagian terpenting dari suatu acara guitar workshop. Sebagai penerjemah adalah Balawan yg juga gitaris ngetop di tanah air.
Herman Li(http://www.hermanli.com/) sendiri adalah gitaris grup metal Dragon Force yg terkenal dengan teknik Sweep Picking, Tapping(two handed), penggunaan Whammy Bar yg "gila-gilaan" dan yang khas, dia menggunakan semacam cincin yg berfungsi sebagai effect processor pada tangan kanannya, bermain gitar sejak usia 16 tahun, memasukkan efek-efek suara video game pada permainan gitarnya.
Herman Li memakai gitar Ibanez EGEN18 TVF(Herman Li signature model), efek gitarnya pake rocktron, laptop mac(software-software kurang bisa saya lihat jelas), midi controller, mixer, amps, dan tidak semua efek gitarnya dia bawa.. itupun kemarin sudah cukup "menggetarkan" acara, hehe...
Banyak hal yang ditanyakan pada acara kemarin, saya sendiri sempat bertanya tentang gitaris yg berpengaruh pada gaya permainannya, sempat disebut nama Steve Vai, John Petrucci, Eric Johnson dan yg terpenting dia belajar dari banyak gitaris/musisi juga. Saya juga bertanya tentang teknik sweep picking dan legato yang dijawab langsung dengan demo dan mendapat applause yg cukup meriah. Untuk melatih sweep picking dimulai dengan pelan dulu, kemudian temponya berkembang, semakin cepat atau bervariasi. 
Herman sempat diminta Balawan untuk bawain lick gitaris lain, tapi dia bilang ga mau alasannya Dragon Force dan dia sendiri ga begitu suka cover lagu orang lain karena menurutnya tiap lagu punya soulnya sendiri-sendiri. Trs mslh headbang dia jg ga begitu suka melakukannya krn menjaga kontak mata dg audiens, jg utk kontrol permainan. Suka dengerin lagu "lembut" jg, biar ga pusing dengerin metal terus, hehe.., sempat nyebut eric johnson(http://www.ericjohnson.com/), dan guthrie govan(http://www.guthriegovan.co.uk/) juga yg didengarnya.
Tentang kecepatan bermain gitar, dia sendiri mengakui banyak gitaris yang lebih cepat. Ada juga yang menanyakan masalah steman gitar, dia jawab steman gitarnya standar (A=440Hz). Sempat bertanya, adakah diantara audiens yg pemain gitar? beberapa ada yg  mengacungkan tangan, termasuk saya, hehee...
Memuaskan acara kemarin, salut kepada penyelenggara. Selain undangan gratis, saya juga dapat tanda tangan, poster, dan juga buku list product Ibanez yg meliputi gitar, bass, ampli dan efek gitar. Hal-hal seperti inilah yg perlu diperbanyak di tanah air kita untuk semakin memacu kreatifitas kita semua.

Thursday, July 1, 2010

Bermusik dari hati atau dari teori???

Ada orang mengatakan: "bermusiklah dari hati", sementara ada yg berbasis teori dengan segudang teori tentang scales misalnya...
Pernyataan "bermusiklah dari hati" sebenarnya mengandung pengertian totalitas dalam bermusik yakni ungkapan jiwa yg tertuang dalam nada, sementara yg berbasis teori cenderung mengumpulkan banyak teori untuk memanipulasi nada..:). Btw kalau saya sendiri sih: baik yg bermusik dari hati atau dari kelompok teoritis, asal enak didengar, sesuai dengan selera saya, ya itulah yg saya dengar, atau saya mainkan.
Catatan-catatan saya tentang scales pada dasarnya untuk melengkapi dasar-dasar teori tentang musik saja. Bagi saya sendiri scales ibarat alat untuk menghasilkan musik.
Baik dari hati atau teori sendiri, kecerdasan otak kita berperan besar untuk menerima atau menghasilkan musik.

Wednesday, June 23, 2010

Belajar gitar secara otodidak

Bahasan ini dari jawaban ketika saya ditanya seorang teman tentang apa saja yang harus dipelajari agar bisa bermain gitar seperti saya(btw pdhl saya sendiri juga masih belajar dan selalu merasa kurang juga :) ). 
Karena saya belajar gitar secara otodidak, maka saya tuliskan beberapa hal yang dulu saya dilakukan, dan semua orang saya kira juga bisa melakukannya, yaitu:

  • mendasar: belajar not, ketukan, tanda tempo, nyanyi(paling engga tidak fals dulu), ni hal yang paling susah sebenarnya, yg kita perlukan kepekaan nada, bisa membedakan not satu dg lainnya
  • belajar gitar akustik: pertama belajar cara membunyikan gitar dahulu, trs menstem gitar dengan memakai   gitar akustik senar nilon
  • belajar bikin chord, ngiringi lagu, atau kalo bisa bikin lagu sendiri
  • dengerin musik sebanyak-banyaknya: tradisional dan modern
  • baca majalah, koran, website tentang segala hal yg berkaitan dengan musik
  • belajar alat musik lain jg, seperti keyboard, harmonica, pianica, drum.. dst
  • main band
  • ikut festival
  • belajar komputer: untuk menjalankan program2/software musik
  • bhs inggris: karena bahan belajar musik banyak yg bhs inggris juga: tutorial, cd, dvd, kaset dst..
  • belajar dari internet: banyak bahan tentang musik di internet saat ini
  • belajar dari orang lain juga, meski tidak ke pendidikan formal/les musik
  • semuanya butuh kesabaran dalam berproses, ga bisa satu hari langsung bisa kayak Paul Gilbert misalnya :)

Kalau dikatakan 100% belajar otodidak sebenarnya engga juga, karena saya kenal not pertama kali waktu masih di Sekolah Dasar, lewat pelajaran seni musik. Faktor terpenting lain kecerdasan otak juga berpengaruh sepertinya, karena kepekaan orang terhadap nada bisa berlainan..

Tuesday, January 6, 2009

Buat yang lagi kasmaran - lagu ini kayaknya cocok dech…

Bai de wei … buat teman-teman yang lagi kasmaran, jatuh cinta, dan sejenisnya (musisi, hacker dst. boleh kasmaran juga lho), ni lagu kayaknya pas banget de… cobain aja. Judulnya “My Valentine” oleh Jim Brickman. Sekalian menanggapi request dari seorang teman di Thailand, Rolly namanya, yang lagi merampungkan studi-nya di bioteknologi, semoga tambah sukses selalu aja. File-nya bentuk MIDI, nada dasarnya 1 = Des(Db) Mayor --> flat 5. Lagu ini bisa langsung dimainkan di keyboard(bagi yang ada keyboard dan mendukung format MIDI), bagi yang pengen tablatur versi guitar pro-nya, sudah tak ekspor ke format guitar pro. Bagi yang pengen partiturnya juga bisa… ni link-link untuk download-nya:
- My Valentine - Jim Brickman - MIDI file
- My Valentine - Jim Brickman - Guitar Pro(*.GP5) file
- My Valentine - Jim Brickman - Partitur Not Balok (format PDF)
Coba mainkan dengan didampingi oleh orang yang spesial bagi anda… kayaknya romantis bgt… , dijamin tambah lengket kalee yee… kayak perangko… hi hi hi.
Tulisan ini juga intermezzo untuk mengawali tahun 2009… biar ga tegang terus mikirin teknik-teknik gitar yang super susah pada artikel-artikel di blog ini di tahun 2008 lalu

Monday, December 15, 2008

Tentang teknik improvisasi -- belajar dari musisi Jazz

Sekarang ini di toko-toko buku sudah mulai beredar buku-buku tentang teknik improvisasi pada gitar dan piano. Beberapa buku teknik itu mengajarkan teknik improvisasi jazz, hal yang menggembirakan bagi perkembangan jazz pada khususnya dan perkembangan musik Indonesia pada umumnya. Hal yang lebih membuka mata kita yang awam terhadap musik jazz. Saya sendiri cenderung lebih suka musik Rock, tapi saya juga menyukai musik Jazz. Kita tidak menutup mata terhadap perkembangan musik jazz Indonesia dari mulai era: Ireng Maulana, Buby Chen, Bill Saragih, Krakatau, Karimata, Indra(dan keluarga lesmana), Idang Rasyidi hingga masa-masa yang lebih baru seperti Tohpati, Balawan, Dewa Budjana, dan seterusnya.
Hal yang bisa kita petik dari Jazz adalah kebebasan berimprovisasi, beberapa aliran jazz seperti swing, bebop, fusion memang ada standar tertentu tapi klasifikasi ini bukanlah harga mati, improvisasi sesungguhnya terletak pada musisi-nya sendiri.

Teknik improvisasi yang diajarkan di buku-buku improvisasi sekarang ini, adalah hal bagus bagi kita semua. Mengajarkan kita berkreasi yang akhirnya mengarah ke produktivitas. Satu masukan lagi buat musisi Jazz: untuk lebih mengenalkan jazz ke masyarakat awam, usulan saya buku-buku tentang pembelajaran jazz sebaiknya semakin diperbanyak, sekarang sudah ada tetapi masih jumlahnya masih sedikit. Kita butuh pembelajaran lebih banyak lagi...

Saturday, December 13, 2008

Menggunakan teknologi untuk berkarya

Saya menjadi terinspirasi untuk menulis ini, ketika melihat Steve Vai ditayangkan di http://www.musician.com (note: saya lihatnya sudah lama dan saat ini sepertinya sudah ga ada videonya disitu) menggunakan teknologi komputer untuk mengaransir bahkan merekam konsep-konsep lagunya. Seorang musisi terbaik di duniapun juga menggunakan IT untuk mendukungnya dalam berkarya.
Saat ini, teknologi memungkinkan anda seorang diri untuk bisa mengarang lagu, menjadi arranger, produser, bahkan memasarkan hasil karya anda. Adapun kalau ingin disebarkan dan diproduksi secara massal, sebenarnya hal itu termasuk pilihan saja, mau berkarir di bidang musik atau tidak. Saat ini anda ditolak produserpun masih banyak jalan untuk bisa memulai lagi.
Saya contohkan misalnya anda punya ide lagu, wujudkan dengan gitar, masuk ke efek, masuk ke ampli dan computer, rekam konsep lagu anda, tambahkan instrument lainnya, mixing sendiri di komputer, edit secukupnya, setelah jadi lagu, pasarkan di internet.
Ini adalah hal yang luar biasa bila dilihat perkembangan internet seperti sekarang ini. Internet adalah pasar yang sangat luas, bahkan kita sendiripun kadang harus membatasi diri karena banyak kekurangan.
Dan bila dilihat perkembangannya, sekarang dunia mulai bergeser dari pola rekam analog recording(pita master), menjadi pola rekam digital recording, dengan berbagai alasan.
Anda mempunyai karya lagu bagus, masukkan di computer, bisa direkam, diedit, diputar lagi, tuliskan not hasil karya anda di software, setelah itu pasarkan di internet. Bukankah ini menjadi sesuatu yang luar biasa? Permasalahan akhirnya malah berkutat di teknologi, kadang kita juga kurang menguasai IT, tapi setidaknya dengan komputer mulai diajarkan di SD/SMP, kita optimis hal itu lambat laun kedepan akan teratasi. Dan banyak musisi Indonesia akan semakin maju dengan menguasai teknologi.
Ini hanyalah ungkapan saja sebagai rakyat Indonesia, berharap ke depan akan karya yang semakin baik dengan teknologi

Wednesday, December 10, 2008

Pendidikan musik Indonesia -- alternatif pilihan bagi orang tua

Bagi orang tua yang ingin menyekolahkan anaknya ke pendidikan musik. Alternatif bagi kita di Indonesia ada berbagai macam pilihan:
Ada berbagai cara belajar musik yang kita kenal:
1. Jalur informal: Otodidak, lembaga kursus, atau privat
2. Jalur formal: pendidikan musik tingkat menengah dan tinggi

A. Untuk jalur informal:
  1. Otodidak: belajar sendiri lewat media internet, buku, media seperti dvd, cd, kaset dst.
  2. Kursus: banyak kursus musik lewat lembaga pendidikan musik seperti Yamaha Musik Indonesia, maupun lewat media kursus privat dengan mengundang seorang guru musik ke rumah anda
B. Untuk jalur formal: di jalur formal, lebih teratur dan siswa punya banyak pilihan ketika keluar
  1. Untuk pendidikan musik tingkat menengah, di Yogyakarta sudah ada sekolah menengah musik Indonesia, ini masuk kategori SMK (kejuruan) dan diharapkan lulusannya bisa berkembang sendiri. Kalau di daerah lain sekolah menengah musik mungkin masih jarang, kecuali di kota-kota besar seperti di Jakarta atau Surabaya. Untuk seni tradisional seperti karawitan misalnya: juga sudah ada sekolah menengah karawitan di Yogyakarta
  2. Untuk pendidikan musik tingkat tinggi, ada alternatif pilihan di negeri dan swasta, untuk negeri: bisa di Institut Seni Indonesia(ISI), di Yogyakarta dan Surakarta(Solo), dan lainnya. Bahkan untuk pendidikan tinggi di Institut Seni, bukan cuma musik saja, tapi juga berbagai kesenian lain seperti drama, teater, film, tari dst. baik tradisional atau modern dan lulusannya juga lebih berkompeten karena ada sertifikasi lebih resmi
Demikanlah sekilas tentang pendidikan musik di Indonesia, pilihan tergantung pada orang tua dan anak sendiri. Mungkin untuk jadi profesi, tergantung rejeki masing-masing. Banyak faktor penyebab kegagalan di Indonesia kita ini, terlalu panjang untuk dibahas, dan (menurut saya) tidak begitu perlu, karena hanya menimbulkan rasa pesimis saja :).