Wednesday, December 17, 2008
Tangga Nada Mayor Pentatonik (Major Pentatonic Scales)
Nada Pentatonik sebenarnya juga dibagi lagi menjadi mayor dan minor
Untuk pentatonik mayor mempunyai pola
W-W-W-H-W-W-H
Rumusan: 1-2-3-5-6-1
Dengan menggunakan C sebagai root, sebuah tangga nada C mayor pentatonik membentuk pola not menjadi
C-D-E-G-A-C
Pola berulang untuk nada lebih tinggi atau rendah
Karakter dari tangga nada pentatonic mayor adalah nada-nada yang jelas, bersih, kuat dan agresif
Contoh C Mayor pentatonik pada gambar bila anda mainkan seperti intro lagu “My Girl” dari The Temptations atau pada lagunya BIP yang judulnya “1001 puisi”
Labels:
Music Lessons
Monday, December 15, 2008
Tentang teknik improvisasi -- belajar dari musisi Jazz
Sekarang ini di toko-toko buku sudah mulai beredar buku-buku tentang teknik improvisasi pada gitar dan piano. Beberapa buku teknik itu mengajarkan teknik improvisasi jazz, hal yang menggembirakan bagi perkembangan jazz pada khususnya dan perkembangan musik Indonesia pada umumnya. Hal yang lebih membuka mata kita yang awam terhadap musik jazz. Saya sendiri cenderung lebih suka musik Rock, tapi saya juga menyukai musik Jazz. Kita tidak menutup mata terhadap perkembangan musik jazz Indonesia dari mulai era: Ireng Maulana, Buby Chen, Bill Saragih, Krakatau, Karimata, Indra(dan keluarga lesmana), Idang Rasyidi hingga masa-masa yang lebih baru seperti Tohpati, Balawan, Dewa Budjana, dan seterusnya.
Hal yang bisa kita petik dari Jazz adalah kebebasan berimprovisasi, beberapa aliran jazz seperti swing, bebop, fusion memang ada standar tertentu tapi klasifikasi ini bukanlah harga mati, improvisasi sesungguhnya terletak pada musisi-nya sendiri.
Teknik improvisasi yang diajarkan di buku-buku improvisasi sekarang ini, adalah hal bagus bagi kita semua. Mengajarkan kita berkreasi yang akhirnya mengarah ke produktivitas. Satu masukan lagi buat musisi Jazz: untuk lebih mengenalkan jazz ke masyarakat awam, usulan saya buku-buku tentang pembelajaran jazz sebaiknya semakin diperbanyak, sekarang sudah ada tetapi masih jumlahnya masih sedikit. Kita butuh pembelajaran lebih banyak lagi...
Hal yang bisa kita petik dari Jazz adalah kebebasan berimprovisasi, beberapa aliran jazz seperti swing, bebop, fusion memang ada standar tertentu tapi klasifikasi ini bukanlah harga mati, improvisasi sesungguhnya terletak pada musisi-nya sendiri.
Teknik improvisasi yang diajarkan di buku-buku improvisasi sekarang ini, adalah hal bagus bagi kita semua. Mengajarkan kita berkreasi yang akhirnya mengarah ke produktivitas. Satu masukan lagi buat musisi Jazz: untuk lebih mengenalkan jazz ke masyarakat awam, usulan saya buku-buku tentang pembelajaran jazz sebaiknya semakin diperbanyak, sekarang sudah ada tetapi masih jumlahnya masih sedikit. Kita butuh pembelajaran lebih banyak lagi...
Labels:
Music Reviews
Subscribe to:
Posts (Atom)