Monday, December 29, 2008

Arpeggio dengan teknik sweep picking

Arpeggio sebenarnya adalah rangkaian not(ada yang menyebut sebuah chord) yang dimainkan secara berurutan. Untuk memainkan arpeggio pada gitar tidak dengan cara digenjreng(strum) tetapi dengan cara picking(bisa pake pick atau petik) urut. Salah satu alat(tools) yang bisa kita pakai adalah sweep picking. Berikut satu contoh pattern untuk melatih jari kita memainkan sweep picking.

Pada fret ke-7 bunyikan dengan pola picking down-down-down-down lalu pindahkan jari satu persatu kemudian bunyikan dengan pola picking up-up-up-up. Jadi tidak sekali menempatkan jari kiri lalu digenjreng, akan tetapi jari telunjuk kiri - pick kanan – jari tengah kiri – pick kanan – jari manis kiri – pick kanan – jari kelingking kiri – pick kanan. Setelah itu pindah fret ke fret 9 misalnya, lakukan pola yang sama, juga tidak harus pada senar 2-3-4-5 seperti contoh, dalam hal ini saya pakai contoh senar 2-3-4-5 karena sekalian bisa berlatih menghasilkan suara jernih, karena ada resiko senar 1 dan 6 disitu yang harus diperhatikan. Pada dasarnya kita bisa berlatih di semua fret.Latih pelan dulu, lalu semakin meningkat cepat. Akan dihasilkan suara yang mengalir(fluid) dari gitar anda :), keren bo… he he he.
Kalau dikupas lebih jauh, teknik memainkan arpeggio gitar ada berbagai macam, misalnya one string arpeggio, two strings arpeggio dst. tapi belum kita bicarakan saat ini
Semoga ini juga bisa sekalian menjawab pertanyaan pertama dari seorang teman di Lampung, mas Awan namanya, yang bertanya tentang cara melancarkan sweep picking dan two hand tapping.

Saturday, December 27, 2008

Gitar dan Piano – sebuah perbandingan klasik

Lebih lanjut lagi bicara tentang gitar dan piano. Beberapa Gitaris seperti Eddie Van Halen, Paul Gilbert, Joe Satriani dst. Adalah pemain piano dan keyboard juga. Saya sendiri bukanlah seorang pemain piano atau keyboarder yang baik, hanya tau sedikit-sedikit saja, jangan dibandingkan dengan Derek Sherenian, Maxim, atau bahkan Richard Clayderman, jjjjjaaaaaauuuuhhhhhhhhhhhh baaaaaaannnngggggggeeeettt…sobat he he he.
Paul Gilbert(hello Paul, I’m your fans :) ) mengatakan dalam video tutorialnya yang berjudul Terryfying Guitar Trips bahwa lagu “Nothing But Love” diciptakan dengan piano, tapi diakhiri dengan gitar. Disitu dikatakan juga kalau salah satu kelebihan piano adalah: piano bisa dipakai untuk membentuk banyak chord yang bagus dan gitar dipilih Paul karena suaranya.
Bila kita urai lebih jauh perkataan Paul tadi memang benar karena untuk membentuk sebuah chord, Piano jelas lebih variatif karena dengan 10 jari bisa menghasilkan nada semua, sementara gitar hanya dengan 5 jari(sebagai catatan tambahan perlu diketahui juga bahwa teknik tapping gitar tercipta untuk mengatasi kesenjangan ini, maaf saya tidak menyertakan sumbernya karena sudah lupa darimana saya dapat ini). Akan tetapi, kelebihan gitar yang saya rasakan sampai sekarang adalah gitar bisa melatih kita untuk lebih peka terhadap nada, kalo kita bisa menstem gitar dengan baik, kita sudah berada pada wilayah peka nada.Kebanyakan piano harus distem oleh seorang tukang stem piano(catatan: tukang stem piano adalah suatu profesi yang langka), artinya, kita hanya terima jadi saja. Contoh lain bila kita membeli sebuah keyboard misalnya, nada itu sudah tercipta secara elektronis dari pabriknya, tinggal kita bunyikan saja. Mungkin ini yang membuat seorang pemain gitar lebih peka, karena biasa menstem gitarnya sendiri, lebih lanjut lagi. Bila belajar piano, sepertinya seorang pemain gitar akan lebih mudah menyesuaikan diri, daripada seorang pemain piano yang belajar gitar(karena harus belajar menyetem, menekan senar, memetik dst). Hal lain adalah masalah harga, gitar lebih murah daripada piano, ini mungkin yang membuat gitar lebih populer di masyarakat.
Sebagai penutup, saya tidak akan membahas ini lebih lanjut lagi karena bisa memancing perang dunia he he he. Setiap kita bebas menentukan instrument kita masing-masing mau Piano, Gitar, Drum atau lainnya, bebas… semua ada kelebihan dan kekurangan masing-masing, justru dengan kolaborasi itulah masing-masing bisa saling mengisi, sebagaimana kehidupan manusia yang penuh kedamaian dan harmoni dengan kerjasama.