Bahasan topik ini sekaligus menjawab pertanyaan seorang teman di facebook, tentang cara menaikkan kecepatan bermain gitar. Btw, saya sendiri bukanlah seorang shreder secepat Michael Angelo Batio, Yngwie Malmsteen, Paul Gilbert, dst.. tapi dari beberapa lesson yg saya pelajari, ada beberapa tips dari shreder-shreder itu yg bisa kita terapkan untuk menaikkan kecepatan permainan gitar kita:
1. pahami konsep not dan durasinya: misal not penuh(whole notes/1), 1/2, 1/8, 1/16 dst.
2. pahami posisi not pada fret gitar untuk melatih akurasi
3. pakai pola fingering: pake pola 1-2-3-4, 1-3-2-4, 1-4-3-2, 1-4-2-3, dst(ket: 1: telunjuk, 2: tengah, 3:manis, 4:kelingking), jalankan di semua fret, mainkan satu scale tertentu juga misalnya C mayor, sambil melatih pemahaman masalah scale
4. gunakan teknik tangan kiri seperti pull offs, hammer ons dan tapping. Teknik pull off dan hammer on memungkinkan untuk memainkan beberapa not dalam sekali petik/pick, juga dipakai ketika bermain legato, tapping digunakan bila jarak antar not-nya jauh
5. gunakan teknik tangan kanan(alternate picking, economy picking, sweep picking, string skipping). Sweep picking memudahkan untuk memainkan not pada perpindahan string ketika bermain arpeggios
6. gunakan jarak terdekat untuk memainkan pattern(pola) not yg sama, karena biasanya ada satu pattern yg bisa dimaenkan dengan berbagai cara
7. setiap kali picking, selalu 1 buah not yg terpetik, karena dalam keadaan picking kecepatan tinggi, kadang kita cenderung menekan pick pada senar saat memainkan alternate picking, akibatnya bisa terpeleset, dan 1 not kena pick 2 kali atau lebih, sehingga yg keluar adalah 2 buah nada atau lebih...
8. gunakan alat bantu seperti metronome untuk mengukur tingkat kecepatan yg sudah diperoleh, kalo perlu pakai alat bantu lainnya juga seperti finger exercizes untuk gitar dan bass
9. hal terpenting untuk menaikkan kecepatan adalah bermain dari pelan dulu, benar-benar pelan, baru kecepatannya dinaikkan bertahap dengan akurasinya diutamakan terlebih dahulu.
Selain bermain cepat, tentunya masalah akurasi(ketepatan) juga penting, akurasi tetap lebih diutamakan daripada kecepatan
Monday, March 8, 2010
Monday, February 22, 2010
Scale Phrasing
Suatu saat kita mungkin bertanya-tanya dalam hati, setelah kita membaca tentang tulisan/kupasan ide-ide musikalitas seseorang, misalnya: scale2 apa yg dipakai oleh joe satriani, dan ada yg menulis bahwa scale yg dipakai adalah pentatonik, maka kita bertanya: "kok bisa pentatonik?, darimana si penulis tahu?"
Salah satu cara untuk mengungkap gagasan-gagasan musikalitas seseorang adalah memecah karyanya menjadi bagian-bagian kecil yang dinamakan scale phrasing(saya belum tahu terjemahan yang tepat untuk istilah ini)
Bila penulis menerapkan ide-idenya ke dalam tulisan, pelukis meracik warna untuk berkarya, arsitek menggambar struktur bangunan dst. maka musisi menerapkan ide-ide musikalitasnya ke dalam not-not, dirangkai dalam frase, dirakit dalam bagian intro, verse, interlude, outtro dst. lalu rangkaian itu membentuk suatu lagu.
Nah bila kita ingin membedah ide-ide itu, maka mau tidak mau kita harus memecah kembali suatu lagu acuan menjadi bagian-bagian kecil untuk kita analisis, dan itu bukanlah suatu pekerjaan mudah, apalagi karya seorang musisi yang mumpuni, bagaikan melihat suatu misteri lukisan misalnya...
Salah satu cara untuk mengungkap gagasan-gagasan musikalitas seseorang adalah memecah karyanya menjadi bagian-bagian kecil yang dinamakan scale phrasing(saya belum tahu terjemahan yang tepat untuk istilah ini)
Bila penulis menerapkan ide-idenya ke dalam tulisan, pelukis meracik warna untuk berkarya, arsitek menggambar struktur bangunan dst. maka musisi menerapkan ide-ide musikalitasnya ke dalam not-not, dirangkai dalam frase, dirakit dalam bagian intro, verse, interlude, outtro dst. lalu rangkaian itu membentuk suatu lagu.
Nah bila kita ingin membedah ide-ide itu, maka mau tidak mau kita harus memecah kembali suatu lagu acuan menjadi bagian-bagian kecil untuk kita analisis, dan itu bukanlah suatu pekerjaan mudah, apalagi karya seorang musisi yang mumpuni, bagaikan melihat suatu misteri lukisan misalnya...
Labels:
Music Lessons
Subscribe to:
Posts (Atom)