Tuesday, January 27, 2009

Beberapa teknik gitar Arpeggio Yngwie Malmsteen dan Joe Satriani – Teknik Tingkat Lanjut

Bicara teknik Arpeggio di rock neo klasik, tentu tidak terlepas dari masternya yaitu Yngwie Malmsteen. Pada dasarnya Yngwie banyak memakai arpeggio pada kebanyakan lagu-lagunya. Beberapa diantaranya adalah:
1. One string Arpeggio: sebenarnya disini adalah penerapan dari One-string scale, yaitu penggunaan satu senar untuk memainkan satu pola scale/tangga nada.
Contoh: Progresi(bentukan) F Mayor, acuan: Joe Satriani

2. Two Strings Arpeggio: penggunaan dua senar untuk memainkan Arpeggio
Contoh: Progresi(bentukan) A Minor, acuan: Yngwie
3. Three Strings Arpeggio: penggunaan tiga senar untuk memainkan Arpeggio
Contoh: Progresi(bentukan) A Minor, acuan: Yngwie

4. Five Strings Arpeggio: penggunaan lima senar untuk memainkan Arpeggio
Contoh: Progresi(bentukan) A Minor, acuan: Yngwie

Sebenarnya bukan Cuma Yngwie atau Joe Satriani saja yang memainkan teknik teknik itu, banyak gitaris lain yang memainkannya.
Adapun untuk jalur not-nya silakan dicari sendiri sebagai latihan, he he he…Gud Luck

Daftar Pustaka/Notes/Additional Reference:
Malmsteen, Yngwie: Guitar Instructional, Video, REH Publications 1992
Licks, Arpeggios, and Classical Phrases
Satriani, Joe: Guitar Secret, 1993, Cherry Lane Music Company

Friday, January 23, 2009

Menentukan tempo/jumlah ketukan (beat per minute) suatu lagu

Jika anda seorang DJ(Disk Jockey), Musisi Profesional(drummer pasti, gitaris, tabber dst), Pencipta Lagu, Komposer dst. Tentu menentukan tempo suatu lagu bukanlah perkara mudah, kalau lagu itu karangan kita sendiri ya mungkin langsung ketemu, karena kita yang menentukan. Tapi lain kalau kita harus mentranskrip lagu karangan orang lain, dengan modal pendengaran saja, bukan persoalan mudah untuk menentukan masalah tempo, apalagi kalo dikejar deadline segala, harus cepat.
Untuk mengukur tempo lagu yang dinyatakan dalam satuan beat per minute (bpm), saat ini telah ada beberapa software yang bisa kita jadikan alat bantu. Diantaranya adalah BPM Analyser, BPM Detector dst. Sebagian ada yang versi proprietary(dijual resmi) dan ada pula yang benar-benar gratis (freeware). Bagi saya, yang pecinta open source dan suka barang gratis, saya gunakan BPM Detector dari PistonSoft(http://www.pistonsoft.com). Meski software ini masih berjalan diatas sistem operasi Windows, tapi gratis :).
BPM Detector mempunyai kinerja yang cukup handal. Untuk merender ribuan lagu di hard disk saya, hanya perlu beberapa menit saja. Satu folder yang berisi 416 lagu hanya dirender selama 4 menit, bayangkan jika anda sendiri, tanpa alat bantu, makan waktu berapa lama untuk menentukan tempo lagu sebanyak itu? :) capek deh… he he he
BPM Detector bisa memainkan langsung dan juga bisa memisah(split), menggabungkan(join), merekam(record), bahkan juga bisa mengkonversi sebuah file MP3. Sayangnya perlu software-sofware tambahan yang dijual oleh pistonsoft secara terpisah(dooohhhh… beli lagi :( )
Kekurangannya untuk beberapa lagu masih belum bisa dihitung dengan tepat, sehingga hasilnya diberi nilai 0 (nol). Saya kurang mengetahui secara pasti sebabnya kenapa bisa seperti itu. Apakah terjadi pembagian nol(devide by zero), tidak bisa dihitung, atau karena hal lain dibalik proses software-nya. Kekurangan yang lain, software ini hanya untuk file-file dengan ekstensi MP3 saja, sehingga untuk format lain seperti ogg misalnya, harus dikonversi menjadi bentuk MP3 terlebih dahulu.