Beberapa waktu yang lalu muncul pertanyaan dari seorang teman lewat sms, tentang efek gitarnya yang rusak. Dia berada di Jambi waktu itu, dan bertanya apakah saya tahu tempat perbaikan efek gitar disana, saya jawab, saya kurang tahu karena memang saya tidak hapal tempat-tempat perbaikan efek gitar di seluaruh Indonesia, he he he....
Saya tidak akan membahas secara detil teknis, tentang rusaknya sebuah efek gitar. Yang jelas, efek gitar terdiri dari rangkaian-rangkaian elektronik dengan komponen-komponen tertentu untuk memanipulasi suara, saya sendiri pernah punya rangkaian elektronik efek gitar, tapi tidak pernah saya buat, he he he.
Kalo kita bicara sebuah alat elektronik seperti efek gitar, kalo rusak tentu saja bisa diperbaiki bila ditemukan komponen sejenis dengan kemampuan yang sama.
Dari nalar seperti itu, saya menjawab pertanyaan teman saya di Jambi agar membawa efek gitarnya ke servis elektronik saja, sepanjang bisa ditemukan komponen sejenis dan bisa dihubungkan dengan baik, tentu saja efeknya bisa jalan lagi. Karena yang susah kadang malah mendapatkan komponen yang sejenis dan bisa disambung lagi, kalo masalah sumber daya manusia Indonesia, saya kira banyak yang bisa memperbaiki efek gitar, tinggal ketemu orangnya atau tidak itu saja.
Tuesday, October 21, 2008
Monday, October 20, 2008
Darimana saya harus memulai, jenis musik(genre) apa yang sesuai untuk permainan gitar saya?
Pertanyaan ini adalah hal yang sangat susah untuk menjawabnya, bagi kita yang akan menentukan arah permainan gitar kita. Sebenarnya kita dapat memulai dari teknik-teknik gitar secara umum dulu sebelum menentukan jenis musik apa yang sesuai. Setiap kita bebas menentukan jenis musik kita masing-masing, mau suka trash, heavy metal, rock, blues, punk, jazz, dangdut, keroncong, campur sari pun gak masalah, tinggal selera kita masing-masing saja.
Saya sendiri pertama kali belajar gitar berangkat dari slow rock, kakak kandung saya menuliskan chord di selembar kertas dan mulai mengajarkan cara memetik gitar, ketika saya masih kelas 1 SMP, gitarnya pun sekarang sudah hancur, he he he. Kebanyakan anak-anak kursus musik belajar dari musik klasik
Beberapa gitaris kelas dunia adalah gitaris blues, berangkat dari blues, atau bukan beraliran blues tetapi bisa bermain blues, seperti eric clapton, b.b. king, satriani, slash dst... pertanyaannya: kenapa blues?
Opini saya: karena musik blues adalah dasar dari musik jazz dan rock, didalam musik blues terkandung banyak nada-nada yang bisa membuat kita bisa berimprovisasi lebih banyak, seperti misalnya: tangga nada blues, chord diminished, triad dsb. Belum lagi teknik-teknik gitar blues seperti: bending, sliding, dan sebagainya, hal ini mungkin tidak bisa dijawab oleh musik klasik. Bila anda mendengarkan komposisi mozart, bach, haydn, chopin dst, disitu tidak terdengar nada-nada gitar seperti pada gitar rock misalnya, lebih cenderung statis, mungkin inilah yang membuat musik klasik terasa "gak enak didengar" bagi kita orang awam.
Bagi pembelajar seperti kita, mungkin akan enak untuk belajar musik yang bisa membuat kita berimprovisasi lebih banyak seperti blues, karena bisa menurunkan jazz atau rock..., tidak wajib untuk menguasai 100% blues, yang penting bisa berimprovisasi dan ciptakan musik anda sendiri... gud luck!!
Saya sendiri pertama kali belajar gitar berangkat dari slow rock, kakak kandung saya menuliskan chord di selembar kertas dan mulai mengajarkan cara memetik gitar, ketika saya masih kelas 1 SMP, gitarnya pun sekarang sudah hancur, he he he. Kebanyakan anak-anak kursus musik belajar dari musik klasik
Beberapa gitaris kelas dunia adalah gitaris blues, berangkat dari blues, atau bukan beraliran blues tetapi bisa bermain blues, seperti eric clapton, b.b. king, satriani, slash dst... pertanyaannya: kenapa blues?
Opini saya: karena musik blues adalah dasar dari musik jazz dan rock, didalam musik blues terkandung banyak nada-nada yang bisa membuat kita bisa berimprovisasi lebih banyak, seperti misalnya: tangga nada blues, chord diminished, triad dsb. Belum lagi teknik-teknik gitar blues seperti: bending, sliding, dan sebagainya, hal ini mungkin tidak bisa dijawab oleh musik klasik. Bila anda mendengarkan komposisi mozart, bach, haydn, chopin dst, disitu tidak terdengar nada-nada gitar seperti pada gitar rock misalnya, lebih cenderung statis, mungkin inilah yang membuat musik klasik terasa "gak enak didengar" bagi kita orang awam.
Bagi pembelajar seperti kita, mungkin akan enak untuk belajar musik yang bisa membuat kita berimprovisasi lebih banyak seperti blues, karena bisa menurunkan jazz atau rock..., tidak wajib untuk menguasai 100% blues, yang penting bisa berimprovisasi dan ciptakan musik anda sendiri... gud luck!!
Labels:
Music Reviews
Subscribe to:
Posts (Atom)