Saturday, December 27, 2008

Gitar dan Piano – sebuah perbandingan klasik

Lebih lanjut lagi bicara tentang gitar dan piano. Beberapa Gitaris seperti Eddie Van Halen, Paul Gilbert, Joe Satriani dst. Adalah pemain piano dan keyboard juga. Saya sendiri bukanlah seorang pemain piano atau keyboarder yang baik, hanya tau sedikit-sedikit saja, jangan dibandingkan dengan Derek Sherenian, Maxim, atau bahkan Richard Clayderman, jjjjjaaaaaauuuuhhhhhhhhhhhh baaaaaaannnngggggggeeeettt…sobat he he he.
Paul Gilbert(hello Paul, I’m your fans :) ) mengatakan dalam video tutorialnya yang berjudul Terryfying Guitar Trips bahwa lagu “Nothing But Love” diciptakan dengan piano, tapi diakhiri dengan gitar. Disitu dikatakan juga kalau salah satu kelebihan piano adalah: piano bisa dipakai untuk membentuk banyak chord yang bagus dan gitar dipilih Paul karena suaranya.
Bila kita urai lebih jauh perkataan Paul tadi memang benar karena untuk membentuk sebuah chord, Piano jelas lebih variatif karena dengan 10 jari bisa menghasilkan nada semua, sementara gitar hanya dengan 5 jari(sebagai catatan tambahan perlu diketahui juga bahwa teknik tapping gitar tercipta untuk mengatasi kesenjangan ini, maaf saya tidak menyertakan sumbernya karena sudah lupa darimana saya dapat ini). Akan tetapi, kelebihan gitar yang saya rasakan sampai sekarang adalah gitar bisa melatih kita untuk lebih peka terhadap nada, kalo kita bisa menstem gitar dengan baik, kita sudah berada pada wilayah peka nada.Kebanyakan piano harus distem oleh seorang tukang stem piano(catatan: tukang stem piano adalah suatu profesi yang langka), artinya, kita hanya terima jadi saja. Contoh lain bila kita membeli sebuah keyboard misalnya, nada itu sudah tercipta secara elektronis dari pabriknya, tinggal kita bunyikan saja. Mungkin ini yang membuat seorang pemain gitar lebih peka, karena biasa menstem gitarnya sendiri, lebih lanjut lagi. Bila belajar piano, sepertinya seorang pemain gitar akan lebih mudah menyesuaikan diri, daripada seorang pemain piano yang belajar gitar(karena harus belajar menyetem, menekan senar, memetik dst). Hal lain adalah masalah harga, gitar lebih murah daripada piano, ini mungkin yang membuat gitar lebih populer di masyarakat.
Sebagai penutup, saya tidak akan membahas ini lebih lanjut lagi karena bisa memancing perang dunia he he he. Setiap kita bebas menentukan instrument kita masing-masing mau Piano, Gitar, Drum atau lainnya, bebas… semua ada kelebihan dan kekurangan masing-masing, justru dengan kolaborasi itulah masing-masing bisa saling mengisi, sebagaimana kehidupan manusia yang penuh kedamaian dan harmoni dengan kerjasama.

Menstem Gitar dengan cara membandingkan dengan Piano

Seorang teman di Malaysia(ternyata blog ini dibaca sampai ke luar negeri juga :), membuat saya terpikir untuk menterjemahkan blog ini ke dalam bahasa Inggris), menelpon saya dan bertanya dengan logat melayu yang khas, tentang cara menstem gitar. Saya kemudian bertanya yang intinya di sana ada alat yang bisa dipakai perbandingan atau engga, misalnya garpu tala, dst. Bahkan ternyata teman tadi menjawab ada piano disana(saya tidak bertanya lebih jauh, bahwa yang dimaksud piano ini keyboard, organ atau grand accoustic piano dan sejenisnya, karena kebanyakan meski keyboard ya disebut piano, asumsi saya disini adalah piano sesungguhnya).Ini satu hal yang bagus sekali, karena ada alat yang bisa dipakai untuk acuan menstem.
Baik, langsung saja.


Dari gambar terlihat, bahwa senar E tinggi (no 1, high E) pada gitar sama dengan(=) nada E pada piano juga. Kemudian senar B pada gitar = nada B pada piano, senar G pada gitar = nada G pada piano. Senar D pada gitar = nada D pada piano. Senar A pada gitar = nada A pada piano. Senar E rendah(no 6, Low E) pada Gitar = nada E pada piano. Untuk menstem gitar, ya samakan saja nadanya, dengan piano, putar tuner gitar lebih kencang atau kendor sambil dipetik dan didengarkan hingga didapat nada yang sama dengan piano(tentunya ada seorang teman lagi yang membantu menekan tuts piano pada posisi nada seperti pada gambar), memang butuh kepekaan untuk membandingkan bunyi dalam hal ini, akan tetapi dengan sering berlatih, lama-lama juga bisa :).
Kenapa demikian? Karena hampir semua alat musik barat mengikuti standar yang sudah diakui internasional(nada A = 440 Hz, ada sejarahnya akan hal ini, menurut kesepakatan ahli-ahli fisika, tapi kita tidak membicarakan disini, terlalu panjang)
Adapun alat-alat musik etnis misalnya gamelan jawa, semuanya memiliki standar sendiri-sendiri.
Perlu diketahui juga bahwa middle C pada piano = nada C pada gitar(senar A fret 3). Buat teman di Malaysia yang menunggu ulasan saya, semoga ini bisa menjawab pertanyaan anda.