Thursday, October 30, 2008
Beberapa teknik picking / strumming gitar elektrik
Sebelum kita bahas lebih lanjut, kita awali dulu dengan pengertian dan peristilahan dalam dunia memetik gitar.
Untuk pemetikan gitar secara umum ada 2 kategori:
1. pemetikan gitar akustik dan
2. pemetikan gitar elektrik.
Pada gitar akustik dikenal cara memetik dengan teknik apoyando dan tirando misalnya. Tapi pada bahasan ini, saya lebih ke gitar elektrik dulu.
Ada 2 istilah yang sering dipakai untuk menjelaskan teknik memetik gitar disini: yaitu picking dan strumming. Saya cenderung mengartikan picking sebagai: memetik satu senar, dan strumming: memetik beberapa senar gitar sekaligus. Pada gitar elektrik kebanyakan pemain gitar menggunakan alat bantu pick untuk memetik gitar.
Dalam konteks teknik picking gitar elektrik ada beberapa teknik picking yang sering dibicarakan, yaitu: downstroke, upstroke, alternate picking, sweep picking, tremolo picking.
1. downstroke(notasi tablature: v): cara memetik dari atas ke bawah
2. upstroke(notasi tablature: ^): cara memetik dari bawah ke atas
3. alternate picking: gabungan dari downstroke, upstroke atau upstroke,downstroke. Lebih lanjut, baca di http://budisapt.blogspot.com/2009/01/alternate-picking-untuk-mengembangkan.html
4. sweep picking: gerakan "sapuan" menggunakan pick untuk menghasilkan suara yang cepat dan mengalir, dari atas ke bawah atau sebaliknya, biasa dipakai untuk memainkan arpeggio
5. tremolo picking: satu not dimainkan cepat dan berulang-ulang
Teknik-teknik diatas sering dipakai dalam picking gitar elektrik, pada tulisan-tulisan mendatang, akan banyak kita bicarakan lagi.
Friday, October 24, 2008
Misteri Drop D Tuning -- Tingkat lanjut
Semalam flashback dengerin dengerin lagu-lagunya Van Halen. Teringat Eddie Van Halen memainkan Drop D tuning pada lagu Amsterdam.
Drop D Tuning secara mudahnya adalah menurunkan senar low E(no 6-->paling besar) pada gitar akustik/elektrik 6 senar standar atau pada resonator guitar menjadi D.
Kalau kita kaji lebih jauh. Sebenarnya, apakah Drop D tuning itu? Lama pertanyaan ini terngiang dalam benak saya, setelah lama belajar tentang pembentukan chord(chordal techniques/chords progression), baru saya ngerti.
Bila tuning gitar standar(EADGBE-->dihitung dari atas, left handed guitarist) dengan senar E diturunkan(dropped D Tuning), maka pola didapat adalah DADGBE. Berdasarkan teori chords, pembentukan power chords major didapat dengan memainkan root+fifth(1+5th) misalkan: E5 didapat dengan memainkan E pada senar 6(open string) dan B pada senar 5 fret 2, maka dengan senar E diturunkan, pembentukan power chords dapat dilakukan dengan mudah hanya dengan satu jari saja. Misalnya untuk mendapatkan E5 hanya dilakukan dengan menekan E(root-->nada 1 pada menjadi senar 6 fret 2) dan B(fifth-->menjadi senar 5 fret 2)
Ini sangat membantu gitaris bermain secara lebih cepat.
Drop D Tuning digunakan oleh gitaris rock dan metal selain untuk mendapatkan kecepatan lebih juga untuk menambah karakter suara gitar mereka menjadi lebih "bertenaga" atau bahkan lebih "jantan" seperti dikatakan oleh Marty Friedman di salah satu video tutorialnya.
Thursday, October 23, 2008
Mengenal tangga nada pentatonik/pentatonis (pentatonic scale)
Pentatonik berasal dari kata penta(5) dan tonic(nada). Pentatonic dibentuk dengan mengurangkan nada ke 4 dan ke 7 dari struktur oktaf 8 nada. Bila kita ambil C sebagai nada dasarnya, maka notnya akan menjadi C,D,E,G,A
Pentatonik banyak digunakan untuk musik modern maupun tradisional di berbagai negara di dunia ini. Dari Indonesia, tanah air kita sendiri: gamelan jawa misalnya, mempunyai tangga nada pentatonik, misalnya laras(tangga nada) slendro, polanya: 12356 disebut dengan ji, ro, lu, mo, nem berulang tiap lima nada, naik atau turun.
Seperti pada tangga nada diatonis, pentatonis diklasifikasi dengan mayor dan minor juga. Akan kita bahas pada tulisan-tulisan saya selanjutnya, banyak sekali bahasan tentang itu besok.
Berikut ini satu contoh video saya menggunakan tangga nada pentatonik minor, yang saya mainkan dengan bottleneck slide. Sekilas mirip-mirip bluesnya Robert Johnson :)
Tuesday, October 21, 2008
Hacking dan gitaris, adakah hubungannya??? -- intermezzo, supaya ga serius bgt
Again, to be a hacker, you have to enter the hacker mindset. There are some things you can do when you're not at a computer that seem to help. They're not substitutes for hacking (nothing is) but many hackers do them, and feel that they connect in some basic way with the essence of hacking.
Learn to write your native language well. Though it's a common stereotype that programmers can't write, a surprising number of hackers (including all the most accomplished ones I know of) are very able writers.
Read science fiction. Go to science fiction conventions (a good way to meet hackers and proto-hackers).
Train in a martial-arts form. The kind of mental discipline required for martial arts seems to be similar in important ways to what hackers do. The most popular forms among hackers are definitely Asian empty-hand arts such as Tae Kwon Do, various forms of Karate, Kung Fu, Aikido, or Ju Jitsu. Western fencing and Asian sword arts also have visible followings. In places where it's legal, pistol shooting has been rising in popularity since the late 1990s. The most hackerly martial arts are those which emphasize mental discipline, relaxed awareness, and control, rather than raw strength, athleticism, or physical toughness.
Study an actual meditation discipline. The perennial favorite among hackers is Zen (importantly, it is possible to benefit from Zen without acquiring a religion or discarding one you already have). Other styles may work as well, but be careful to choose one that doesn't require you to believe crazy things.
Develop an analytical ear for music. Learn to appreciate peculiar kinds of music. Learn to play some musical instrument well, or how to sing.
Develop your appreciation of puns and wordplay.
Jadi bagi siapapun anda, kalo mau jadi hacker, ada baiknya belajar maen gitar juga... he he he
Serius lho ini... he he he
Efek Gitar saya rusak, dimana saya harus memperbaikinya?
Saya tidak akan membahas secara detil teknis, tentang rusaknya sebuah efek gitar. Yang jelas, efek gitar terdiri dari rangkaian-rangkaian elektronik dengan komponen-komponen tertentu untuk memanipulasi suara, saya sendiri pernah punya rangkaian elektronik efek gitar, tapi tidak pernah saya buat, he he he.
Kalo kita bicara sebuah alat elektronik seperti efek gitar, kalo rusak tentu saja bisa diperbaiki bila ditemukan komponen sejenis dengan kemampuan yang sama.
Dari nalar seperti itu, saya menjawab pertanyaan teman saya di Jambi agar membawa efek gitarnya ke servis elektronik saja, sepanjang bisa ditemukan komponen sejenis dan bisa dihubungkan dengan baik, tentu saja efeknya bisa jalan lagi. Karena yang susah kadang malah mendapatkan komponen yang sejenis dan bisa disambung lagi, kalo masalah sumber daya manusia Indonesia, saya kira banyak yang bisa memperbaiki efek gitar, tinggal ketemu orangnya atau tidak itu saja.
Monday, October 20, 2008
Darimana saya harus memulai, jenis musik(genre) apa yang sesuai untuk permainan gitar saya?
Saya sendiri pertama kali belajar gitar berangkat dari slow rock, kakak kandung saya menuliskan chord di selembar kertas dan mulai mengajarkan cara memetik gitar, ketika saya masih kelas 1 SMP, gitarnya pun sekarang sudah hancur, he he he. Kebanyakan anak-anak kursus musik belajar dari musik klasik
Beberapa gitaris kelas dunia adalah gitaris blues, berangkat dari blues, atau bukan beraliran blues tetapi bisa bermain blues, seperti eric clapton, b.b. king, satriani, slash dst... pertanyaannya: kenapa blues?
Opini saya: karena musik blues adalah dasar dari musik jazz dan rock, didalam musik blues terkandung banyak nada-nada yang bisa membuat kita bisa berimprovisasi lebih banyak, seperti misalnya: tangga nada blues, chord diminished, triad dsb. Belum lagi teknik-teknik gitar blues seperti: bending, sliding, dan sebagainya, hal ini mungkin tidak bisa dijawab oleh musik klasik. Bila anda mendengarkan komposisi mozart, bach, haydn, chopin dst, disitu tidak terdengar nada-nada gitar seperti pada gitar rock misalnya, lebih cenderung statis, mungkin inilah yang membuat musik klasik terasa "gak enak didengar" bagi kita orang awam.
Bagi pembelajar seperti kita, mungkin akan enak untuk belajar musik yang bisa membuat kita berimprovisasi lebih banyak seperti blues, karena bisa menurunkan jazz atau rock..., tidak wajib untuk menguasai 100% blues, yang penting bisa berimprovisasi dan ciptakan musik anda sendiri... gud luck!!
Wednesday, October 15, 2008
Apakah tablature saja cukup? mengapa not balok menjadi penting
Sebaiknya gimana kita dalam mempelajari gitar, apakah notnya harus ditulis langsung dengan not balok, tablature-nya kita abaikan?
Ini juga dilematis, not balok tidak bisa menerangkan posisi jari dan bagaimana jari kita memainkan itu, not balok hanya menerangkan not secara umum, tidak peduli dengan alat apa not-not itu dimainkan.
Nah, untuk itu, bagi kita akan lebih mudah jika dinyatakan dengan kedua-duanya, jadi not balok-nya ditulis, tablature-nya ditulis juga. Sehingga akan menjadi jelas, bagaimana cara kita memainkan jari kita(dijelaskan tablature) dan dengan tempo seberapa not-not itu dimainkan(dijelaskan dengan not balok)
Friday, October 10, 2008
Senar putus di panggung -- on stage tips 1
1. Jangan panik: kepanikan tidak akan membuat otak kita berpikir sempurna, tegang biasa, tapi nyante broer.. berpikir cepat dan tepat aja. Jangan takut untuk mengulang lagu / permainan anda, bila mengalaminya.
2. Sediakan senar cadangan, minimal satu set lengkap, kalo anda pengen ngirit ya, sediakan cadangan bagi senar-senar yang mudah putus, seperti senar no 1-3.
3. bagi anda yang mempunyai whammy bar up down, sediakan juga peralatan untuk mengganti senar gitar. Misalnya Allen Wrenches(Kunci L --> istilah mudahnya) untuk mengencangkan dan mengendorkan sekrup nut dan bridge, kalo ini mutlak perlu, karena akan susah kalo tidak ada, paling tidak nanti anda akan butuh obeng atau tang untuk sekedar mengganti senar, apalagi kalo di panggung ga ada, tentu permainan anda tidak maksimal karena senar putus dan tidak bisa terganti.
4. bagi yang punya gitar lebih dari satu, bisa juga dibawa, he he he... tapi ini opsional saja lho... itu saja bagi yang punya.
Thursday, October 9, 2008
Memilih dan membeli metronom (metronome)
Macam-macam metronom:
1. Analog(Mekanis): cara kerjanya mirip dengan jam tangan mekanis, menggunakan batang pendulum
2. Digital(Elektronis): bekerja secara elektronis, termasuk metronom software komputer juga saya golongkan dalam hal ini, menggunakan tenaga baterei, quartz crystal dsb. Alat musik keyboard kadang juga sudah menyertakan metronom juga didalamnya.
Bagaimana cara kita memilih dan membeli metronom?
1. Harga: sesuaikan saja dengan kemampuan kita, setelah saya bandingkan, ternyata harga metronom digital malah lebih murah daripada yang mekanis
2. Kemampuan kerja: untuk metronom mekanis, mungkin lebih ribet kalo pas rusak, setidaknya kita harus ke tukang jam untuk memperbaikinya :). Kalo saya lebih suka yang digital. Pilih metronom digital yang sekaligus juga dengan tuner, jadi bisa dipakai untuk menyetem gitar juga.
3. Untuk metronom digital, pilih yang batereinya bisa di recharge ulang, kalo bisa. Kalau tidak, ya pilih yang paling kuat lama batereinya, biar anda ga berkali-kali beli baterei, he he he.
Untuk menggunakan metronom, mungkin akan saya bahas secara terpisah saja, soalnya kaitannya dengan tempo. Termasuk bagaimana cara kita melatih kecepatan jari kita dalam bermain gitar, mungkin saya bukan sekaliber Yngwie Malmsteen atau Michelangelo Batio yang bisa bermain dalam 160 b.p.m (beat per minute / ketukan per menit) atau lebih dalam kecepatan tangan mereka, he he he. Tapi setidaknya itulah kontribusi saya.
Tuesday, October 7, 2008
Mengenal tangga nada diatonis -- intermediate
Tangga nada diatonis didefinisikan sebagai 7 buah not yang terdiri dari 5 buah not berjarak penuh (whole step) dan 2 buah not berjarak setengah (half step/semitone) sumber definisi: wikipedia.
Bila
W: Whole Step (jarak penuh)
H: Half Step (jarak setengah)
Maka pola tangga nada diatonis menjadi:
W-W-H-W-W-W-H
bila ditulis dengan solmisasi: do-re-mi-fa-sol-la-si-do
dengan C sebagai tonic (nada dasar C=1) dan ditulis dengan not huruf, maka pola diatonis C mayor menjadi
C D E F G A B C
Pola ini berulang di tiap oktaf(deretan 8 buah not)
Tangga nada diatonis diklasifikasi pada mayor dan minor
Piano adalah contoh alat musik yang menerapkan tangga nada diatonis. Pada Gitar, tangga nada diatonis tidak mudah dilihat seperti pada piano. Ini hanya bahasan sekilas masalah tangga nada diatonis, akan kita bahas lebih lanjut nanti