Showing posts with label Music Reviews. Show all posts
Showing posts with label Music Reviews. Show all posts

Sunday, December 7, 2008

mo beli digital tuner, apa yang bagus untuk saya?

Seorang teman xxx mengirim imel ke saya
T: Tanya
J: Jawaban saya

T: mas budi, kenalin nama saya xxx di xxxxx!
saya mau belajar gitar nih, truz mau beli digital tuner!
kira-kira tuner yang bagus merk'y apa ya? dan berapa harganya?
klo yang murah brp?
sekalian jelasin fiturnya!
terimakasih

J: Halo xxx
Mo belajar Gitar??? sip
Untuk digital tuner banyak merk yang ada di pasaran skrg, seperti Ibanez, FZone dst. Adalagi yang embedded dalam satu software komputer, yang bahkan bisa di download gratis.
Saran saya, kalo mo beli, lebih baik pake metrotuner(tuner metronome) saja, kenapa?, karena dengan metrotuner, kita bisa mendapatkan dua fungsi sekaligus, yaitu:
1. Tuner: untuk menstem gitar
2. Metronome: untuk mengukur tempo, dengan stabil, tentang metronome bisa kau baca di artikelku, ditulisan yang lalu di http://budisapt.blogspot.com/2008/10/memilih-dan-membeli-metronom-metronome.html . Ada penjelasan lebih detil tentang metronome disitu. Dengan metronome kita bisa mengukur kecepatan dengan tingkat akurasi yang tinggi, banyak dipakai oleh musisi profesional sekalipun. Untuk metronome, memang ada yang analog(harga lebih mahal) dan digital(harga lebih murah).

Gunakan Metrotuner(tuner metronome) saja
Di pasaran Indonesia, merk yang banyak beredar misalnya FZone, biasanya harganya lebih murah, sekitar Rp 140.000 bisa kau dapatkan di toko xxxxxxxx. Oke, sip, selamat belajar gitar

Pemain bas saya mengundurkan diri, beri solusi

Seorang teman xxxxx@xxxxx.com menulis di email
T: Pertanyaan
J: Jawaban saya

T
: Salam kenal mas.
Saya mw tanya
saya mempunya band dan saya seorang gitaris....jad kebetulan bulan desember kami main d sebuah acara musik tetapi, bassis kami mengundurkan diri...jadi niat saya kami akan main bertiga yaitu gitaris, drumer n vocali
yang saya mw tanya settingan efeck gitarnya yang pas seperti apa?agar sound gitarnya menutup suara bas?
apa sound bassnya di amplifire di tinggikan....atw bagaimana?
terima kasih sebelumnya...

J: Alo.. salam kenal juga Mas xxxxx
Sesuatu pekerjaan berat memang kalo harus menggantikan peran seorang pemain bass. Apalagi bila waktunya sudah mendesak. Ada beberapa alternatif untuk ini
1. Konsep Lagu:
Bila waktunya masih memungkinkan untuk mengubah aransemen, carilah lagu dengan konsep Gitar, Perkusi(dalam hal ini drum misalnya, atau bisa diganti pake alat perkusi lain), Vokal. Bisa akustik kalo memang perlu, contoh lagunya seperti "To Be With You"-MR. BIG atau "More than words"-Extreme, hal ini memungkinkan untuk mengurangi peran seorang bass player. Maksimalkan di gitar dan vokal(backing vokal jg berperan besar). Juga pada bagian solo gitar dibikin agak ritmik(bermain rythm) kalo perlu, jadi bisa menutup kesenjangan suara disitu.
2. Set up sound
Dengan menambah volume bass pada ampli dan efek gitar, tapi ini kayaknya juga bukan solusi yang baik dalam artian tidak maksimal, bisa saja ditambah, tapi tetap susah, akan kedengaran kosong pada bagian solo gitarnya, untuk menutup itu, anda sebagai gitaris mau tidak mau harus menghilangkan solo gitarnya dengan bermain rythm saja, bisa ditambah dengan sedikit improvisasi melodi. Ada efek untuk nambah suara bass ya, seperti metal zone, tapi ga maksimal juga.
3. Dropped Tuning
Stem gitar-nya lebih rendah dibawah standard tuning dan pada ampli dan efek ditambah bassnya, suara-nya menjadi lebih rendah. Efeknya di vokal akan jadi lebih sulit karena juga harus merendahkan suara(terlalu rendah vokal juga ga bagus-bila suara vokalisnya aslinya ga ngebass-bisa ga kedengaran)

Dari berbagai pendapat saya tadi, kayaknya yang paling bagus adalah solusi no 1, bila waktunya memungkinkan, sayang anda ga menjelaskan ada gitar akustik/engga dan juga waktunya masih ada/engga. Tapi kalo engga memungkinkan, solusi 2 dan 3 bisa menjadi pilihan. Selamat bermain, sukses yach...

Thursday, December 4, 2008

Jelang konser band rock Extreme di Jakarta-Indonesia


Bila ditanya kenapa saya tulis tentang band rock Extreme yang akan mengadakan konser di Jakarta yang sekaligus juga promo tour album terbaru mereka "Saudades de Rock", maka jawaban saya, ya saya suka aja, baik secara teknik bermain musik juga lagu-lagu yang dihasilkan memang bagus(setidaknya menurut seleraku sih... ga setuju? he he he, boleh aja). Band ini banyak menghasilkan hits seperti "More than Words","Decadence dance" dan "Hole Hearted". Saya sendiri juga sangat menyukai lagu "Song for Love" pada solo gitarnya.
Yang menjadi kekuatan band ini terutama pada vokal, gitar-nya dan drumnya (sewaktu masih diisi oleh Mike Mangini).
Lagu "More Than Words" dengan ramuan gitar akustik dan olah vokal dan backing vocal yang brilian berhasil menjadi hits yang mendunia dan tetap diingat hingga saat ini. Extreme juga termasuk salah satu band yang mengisi Freddie Mercury Tribute Concert pada april 1992, membawakan lagunya Queen "Love of My Life" dengan baik sekali.
Pada vokal, vokalis Gary Cherone pernah mengisi formasi Van Halen pada album "Van Halen III" menggantikan vokalis Sammy Hagar yang keluar, dilihat dari sini, tentu Van Halen juga bukan sembarangan menunjuk vokalis pengganti Sammy Hagar. Kalo didengarkan, karakter suara Gary Cherone mirip dengan Sammy Hagar, mempunyai vocal range yang lebar, power, dan juga punya karakter khas, yang sangat mendukung untuk seorang vokalis rock.
Pada gitar, Nuno Bettencourt mempunyai banyak teknik-teknik gitar tingkat tinggi, terutama pada bagian-bagian solo gitar yang panjang dan rumit, teknik seperti arpeggio, tapping arpeggio(tapping untuk memainkan not arpeggio), perhentian singkat pada tengah lagu(empty bars), membentuk ramuan glam rock, heavy, dan funky metal yang kental dari berbagai pengaruh kepadanya seperti dari gitaris Brian May(Queen), Jimmy Page(Led Zeppelin), juga Eddie Van Halen(Van Halen).
Pada drum, Extreme pernah mempunyai drummer terbaik Mike Mangini, yang juga pernah bermain bersama Steve Vai, Mike Mangini mempunyai teknik drum tercepat dan rhythm yang baik.
Anggota Extreme saat ini terdiri dari Gary Cherone(Vokal), Nuno Bettencourt(Gitar), Pat Badger(Bass) dan Kevin Figuiredo(Drum). Itulah Extreme, band rock yang mempunyai Gitaris papan atas dunia yang akan menggelar konser di negara kita. Saya ga jualan tiket loh(dan gak ada hubungannya sama sekali dengan panitia konser.... he he he), silakan beli sendiri tiketnya, tapi saya jamin anda ga akan rugi menonton band ini bila anda pecinta musik rock.

Tuesday, December 2, 2008

Tentang buku-buku lagu yang banyak beredar di pasaran

Bagi teman-teman pemula bermain gitar. Saat ini di pasaran (meski dari dulu juga sudah ada) banyak beredar tentang buku lagu yang didalamnya ada syair+chord lagu, bisa didapat dengan harga yang tidak terlalu mahal. Bila ada yang bertanya "apakah buku-buku itu bisa jadi sarana belajar gitar saya?"
Bila kita ingin instan mencari chord lagu bisa saja. Tapi setelah anda dapat chord lagunya, kadang bingung mengambil suaranya(baca:mencari nada dasar-nya) sehingga kalo bernyanyi menjadi fals, he he he. Muncul pertanyaan lagi: "terus gimana dong supaya suaranya pas?", pertanyaan ini ga akan saya jawab dulu saat ini(di tulisan terpisah saja) karena akan sangat panjang jawabnya, menyangkut tentang teori vokal terutama tentang tangga nada(scale/skala) juga.
Kita bicara tentang buku-buku chord dulu, kalo anda ingin serius belajar gitar, buku-buku chord itu hanya akan menolong di awal-awal saja, tapi lama-lama anda manja dan bergantung pada buku-buku itu saja, sehingga kalo mencari chord sendiri akan susah. Hal yang perlu diketahui juga, kadang buku-buku itu juga ga pas menulis chord gitarnya, misalnya: lagu aslinya pake chord A7 D E, tapi ditulis dengan G C D, dst. atau lebih parah lagi malah salah chord-nya, sehingga malah akan semakin membingungkan.
Jadi sebaiknya menurut saya, jika anda ingin serius mendalami gitar, ya jangan biasakan diri bergantung pada buku-buku chord lagu itu, berusahalah sendiri mencari chord lagunya, kalo masih susah coba cari teman yang lebih bisa bermain gitar dan mintalah untuk mengajari, atau anda bisa belajar membaca tablature dulu lalu cari tablature untuk lagu itu(tablature lebih detil, dan merupakan salah satu standar penulisan not yang baik), yah mungkin susah pada awalnya but "no pain no gain kan?" he he he

Monday, November 24, 2008

Tips mencari dan memilih vokalis(vocalist) yang sesuai bagi band anda

Kali ini kita ngobrolin sedikit agak beda dari tema gitar, tapi masih musik juga :), dilatar belakangi pertanyaan: kenapa sih nyari vokalis kok susah?, hal ini juga pernah saya alami sendiri. Saya disini hanya menambah tips saja, saya juga ga begitu banyak menguasai tentang teori-teori vokal, tapi setidaknya saya bisa berkontribusi.
Ingat kembali masalah teori vokal (dooohhhhh....... teori lagi), he he he. Ada berbagai macam kategori vokal untuk pria dan wanita. Untuk wanita ada: sopran(tinggi), messo sopran(sedang) dan alto(rendah), sementara untuk pria ada: tenor(tinggi), bariton(sedang) dan bass(rendah). Sebenarnya, darimana penggolongan itu berasal?, penggolongan itu dikategorikan pada daerah-daerah suara yang bisa dijangkau oleh suara manusia berdasarkan pada frekuensi bunyi, yang selanjutnya disebut vocal range. Dari pengalaman dan pengamatan saya sebagai seorang awam(anda ga setuju boleh saja :) ), para vokalis yang mendunia mempunyai daerah vokal(vocal range) yang lebar. Untuk wanita misalnya: Mariah Carey memiliki jangkauan vokal sampai 5 oktaf, kalau diukur dengan vocal range terletak antara sopran dan messo sopran, atau kalau pria Freddie Mercury yang memiliki jangkauan vokal sampai 4 oktaf. Nah, dari penjelasan singkat diatas, yang paling mendasar dari seorang vokalis adalah vocal range-nya. Tapi ada hal-hal lain juga, seperti yang sudah saya simpulkan seperti dibawah ini(ini lebih ke musik rock dan turunannya, jenis musik lain bisa beda tapi secara umum hampir sama):
  1. Vocal range: carilah vokalis yang mempunyai vocal range yang lebar, semakin banyak oktaf yang bisa dijangkau semakin baik. Ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan band anda, untuk rock(hard rock, heavy metal, dst) misalnya carilah vokalis yang mempunyai suara tinggi dan vokal range yang lebar, saya pribadi suka tipe-tipe suara seperti Freddie Mercury(Queen), Sebastian Bach(Skid Row), Andi Deris(Helloween), Michael Matijevic(Steelheart), dan Bruce Dickinson(Iron Maiden)
  2. Ciri khas / karakter suara: selain mempunyai vocal range yang lebar, ada beberapa vokalis yang memang mempunyai karakter suara yang unik, seperti misalnya Steven Tyler(Aerosmith), Klaus Meine(Scorpion), karakter suara ini susah dicari
  3. Kepekaan terhadap nada, kebanyakan jika seseorang menyanyi fals karena tidak sesuai dengan nada dasarnya, dan ada yang tidak bisa menyesuaikan diri dengan musik pengiringnya sehingga tetap fals sampai akhir lagu, bisa terlalu rendah/terlalu tinggi, ga enak didengar.
  4. Bisa membaca dan menyanyikan not dengan baik, ini memang agak susah, kebanyakan asal bisa nyanyi aja
  5. Kemampuan memainkan alat musik, ini sangat berhubungan dengan syarat no 3. Kebanyakan, kalau bisa memainkan alat musik, biasanya peka terhadap nada. Akan lebih baik jika vokalis band anda bisa memainkan alat musik, karena beberapa band terkenal juga mempunyai vokalis yang juga merangkap jadi player juga, seperti Freddie Mercury(Queen), Jon Bon Jovi(Bon Jovi) dan James Hetfield(Metallica), bukan perkara mudah bernyanyi sambil memainkan gitar dengan baik seperti James Hetfield apalagi kadang ada beberapa solo gitar Metallica juga diisi olehnya.
  6. Pengetahuan musik yang cukup
  7. Sanggup bertahan lama menyanyi, karena butuh stamina yang terjaga dan olah nafas yang panjang
  8. Ada power juga pada saat menyanyi, penyanyi yang baik, bila menyanyi dengan mike, suaranya terdengar jernih dan bergaung, sehingga enak didengar
  9. Kalau kedelapan syarat diatas terpenuhi, soal tampang ga terlalu jadi masalah, yang penting bisa berkomunikasi baik dan menarik.
Memang agak susah untuk memenuhi semua syarat diatas, tapi sekali lagi, masalah vocal range adalah hal paling utama bagi anda untuk memilih vokalis yang baik, memang ada kecenderungan saat ini soal suara ga terlalu diutamakan, yang penting penampilan cantik/ganteng dah bisa menang festival/audisi atau bahkan rekaman, tapi saya katakan suara yang bagus adalah pemberian Tuhan, .
Untuk jenis musik lain memang disesuaikan juga, misalnya untuk koor, terdiri dari berbagai suara dengan vocal range yang beda, semuanya tergantung dari kepentingannya juga.

Tuesday, October 21, 2008

Hacking dan gitaris, adakah hubungannya??? -- intermezzo, supaya ga serius bgt

Eric Steven Raymond, seorang hacker kondang menulis dalam salah satu artikelnya yang saya kutip dari http://www.catb.org/~esr/faqs/hacker-howto.html :

Again, to be a hacker, you have to enter the hacker mindset. There are some things you can do when you're not at a computer that seem to help. They're not substitutes for hacking (nothing is) but many hackers do them, and feel that they connect in some basic way with the essence of hacking.

  • Learn to write your native language well. Though it's a common stereotype that programmers can't write, a surprising number of hackers (including all the most accomplished ones I know of) are very able writers.

  • Read science fiction. Go to science fiction conventions (a good way to meet hackers and proto-hackers).

  • Train in a martial-arts form. The kind of mental discipline required for martial arts seems to be similar in important ways to what hackers do. The most popular forms among hackers are definitely Asian empty-hand arts such as Tae Kwon Do, various forms of Karate, Kung Fu, Aikido, or Ju Jitsu. Western fencing and Asian sword arts also have visible followings. In places where it's legal, pistol shooting has been rising in popularity since the late 1990s. The most hackerly martial arts are those which emphasize mental discipline, relaxed awareness, and control, rather than raw strength, athleticism, or physical toughness.

  • Study an actual meditation discipline. The perennial favorite among hackers is Zen (importantly, it is possible to benefit from Zen without acquiring a religion or discarding one you already have). Other styles may work as well, but be careful to choose one that doesn't require you to believe crazy things.

  • Develop an analytical ear for music. Learn to appreciate peculiar kinds of music. Learn to play some musical instrument well, or how to sing.

  • Develop your appreciation of puns and wordplay.

Dari point kelima yang saya cetak tebal dan miring diatas, Eric mengatakan bahwa pembentukan mindset seorang hacker adalah dengan: membentuk pendengaran yang bisa menganalisis musik, belajar mengapresiasi musik aneh/asing, belajar memainkan alat musik, atau belajar bernyanyi.
Jadi bagi siapapun anda, kalo mau jadi hacker, ada baiknya belajar maen gitar juga... he he he
Serius lho ini... he he he

Efek Gitar saya rusak, dimana saya harus memperbaikinya?

Beberapa waktu yang lalu muncul pertanyaan dari seorang teman lewat sms, tentang efek gitarnya yang rusak. Dia berada di Jambi waktu itu, dan bertanya apakah saya tahu tempat perbaikan efek gitar disana, saya jawab, saya kurang tahu karena memang saya tidak hapal tempat-tempat perbaikan efek gitar di seluaruh Indonesia, he he he....
Saya tidak akan membahas secara detil teknis, tentang rusaknya sebuah efek gitar. Yang jelas, efek gitar terdiri dari rangkaian-rangkaian elektronik dengan komponen-komponen tertentu untuk memanipulasi suara, saya sendiri pernah punya rangkaian elektronik efek gitar, tapi tidak pernah saya buat, he he he.
Kalo kita bicara sebuah alat elektronik seperti efek gitar, kalo rusak tentu saja bisa diperbaiki bila ditemukan komponen sejenis dengan kemampuan yang sama.
Dari nalar seperti itu, saya menjawab pertanyaan teman saya di Jambi agar membawa efek gitarnya ke servis elektronik saja, sepanjang bisa ditemukan komponen sejenis dan bisa dihubungkan dengan baik, tentu saja efeknya bisa jalan lagi. Karena yang susah kadang malah mendapatkan komponen yang sejenis dan bisa disambung lagi, kalo masalah sumber daya manusia Indonesia, saya kira banyak yang bisa memperbaiki efek gitar, tinggal ketemu orangnya atau tidak itu saja.

Monday, October 20, 2008

Darimana saya harus memulai, jenis musik(genre) apa yang sesuai untuk permainan gitar saya?

Pertanyaan ini adalah hal yang sangat susah untuk menjawabnya, bagi kita yang akan menentukan arah permainan gitar kita. Sebenarnya kita dapat memulai dari teknik-teknik gitar secara umum dulu sebelum menentukan jenis musik apa yang sesuai. Setiap kita bebas menentukan jenis musik kita masing-masing, mau suka trash, heavy metal, rock, blues, punk, jazz, dangdut, keroncong, campur sari pun gak masalah, tinggal selera kita masing-masing saja.
Saya sendiri pertama kali belajar gitar berangkat dari slow rock, kakak kandung saya menuliskan chord di selembar kertas dan mulai mengajarkan cara memetik gitar, ketika saya masih kelas 1 SMP, gitarnya pun sekarang sudah hancur, he he he. Kebanyakan anak-anak kursus musik belajar dari musik klasik
Beberapa gitaris kelas dunia adalah gitaris blues, berangkat dari blues, atau bukan beraliran blues tetapi bisa bermain blues, seperti eric clapton, b.b. king, satriani, slash dst... pertanyaannya: kenapa blues?
Opini saya: karena musik blues adalah dasar dari musik jazz dan rock, didalam musik blues terkandung banyak nada-nada yang bisa membuat kita bisa berimprovisasi lebih banyak, seperti misalnya: tangga nada blues, chord diminished, triad dsb. Belum lagi teknik-teknik gitar blues seperti: bending, sliding, dan sebagainya, hal ini mungkin tidak bisa dijawab oleh musik klasik. Bila anda mendengarkan komposisi mozart, bach, haydn, chopin dst, disitu tidak terdengar nada-nada gitar seperti pada gitar rock misalnya, lebih cenderung statis, mungkin inilah yang membuat musik klasik terasa "gak enak didengar" bagi kita orang awam.
Bagi pembelajar seperti kita, mungkin akan enak untuk belajar musik yang bisa membuat kita berimprovisasi lebih banyak seperti blues, karena bisa menurunkan jazz atau rock..., tidak wajib untuk menguasai 100% blues, yang penting bisa berimprovisasi dan ciptakan musik anda sendiri... gud luck!!

Friday, October 10, 2008

Senar putus di panggung -- on stage tips 1

Ketika senar putus di panggung adalah salah satu tragedi di panggung, bagaimana cara kita mensikapinya?, bagi anda yang punya tremolo bridge/whammy bar down saja, mungkin masih bisa cepat ganti senar(kalo bawa), tapi bagi yang punya whammy bar up-down(floating whammy bar) tentu bisa jadi masalah tersendiri, karena proses mengganti senarnya bisa lama, apalagi kalo kita cuman gitaris tingkat RT, atau gitaris 17 agustusan, seperti saya, he he he(karena tidak punya teknisi khusus untuk itu). Berikut ini beberapa tips untuk itu
1. Jangan panik: kepanikan tidak akan membuat otak kita berpikir sempurna, tegang biasa, tapi nyante broer.. berpikir cepat dan tepat aja. Jangan takut untuk mengulang lagu / permainan anda, bila mengalaminya.
2. Sediakan senar cadangan, minimal satu set lengkap, kalo anda pengen ngirit ya, sediakan cadangan bagi senar-senar yang mudah putus, seperti senar no 1-3.
3. bagi anda yang mempunyai whammy bar up down, sediakan juga peralatan untuk mengganti senar gitar. Misalnya Allen Wrenches(Kunci L --> istilah mudahnya) untuk mengencangkan dan mengendorkan sekrup nut dan bridge, kalo ini mutlak perlu, karena akan susah kalo tidak ada, paling tidak nanti anda akan butuh obeng atau tang untuk sekedar mengganti senar, apalagi kalo di panggung ga ada, tentu permainan anda tidak maksimal karena senar putus dan tidak bisa terganti.
4. bagi yang punya gitar lebih dari satu, bisa juga dibawa, he he he... tapi ini opsional saja lho... itu saja bagi yang punya.

Thursday, October 9, 2008

Memilih dan membeli metronom (metronome)

Untuk melatih tempo dan kecepatan bermain musik bisa memakai alat yang dinamakan metronom. Metronom adalah alat yang berdetak dengan tempo teratur.
Macam-macam metronom:
1. Analog(Mekanis): cara kerjanya mirip dengan jam tangan mekanis, menggunakan batang pendulum
2. Digital(Elektronis): bekerja secara elektronis, termasuk metronom software komputer juga saya golongkan dalam hal ini, menggunakan tenaga baterei, quartz crystal dsb. Alat musik keyboard kadang juga sudah menyertakan metronom juga didalamnya.
Bagaimana cara kita memilih dan membeli metronom?
1. Harga: sesuaikan saja dengan kemampuan kita, setelah saya bandingkan, ternyata harga metronom digital malah lebih murah daripada yang mekanis
2. Kemampuan kerja: untuk metronom mekanis, mungkin lebih ribet kalo pas rusak, setidaknya kita harus ke tukang jam untuk memperbaikinya :). Kalo saya lebih suka yang digital. Pilih metronom digital yang sekaligus juga dengan tuner, jadi bisa dipakai untuk menyetem gitar juga.
3. Untuk metronom digital, pilih yang batereinya bisa di recharge ulang, kalo bisa. Kalau tidak, ya pilih yang paling kuat lama batereinya, biar anda ga berkali-kali beli baterei, he he he.
Untuk menggunakan metronom, mungkin akan saya bahas secara terpisah saja, soalnya kaitannya dengan tempo. Termasuk bagaimana cara kita melatih kecepatan jari kita dalam bermain gitar, mungkin saya bukan sekaliber Yngwie Malmsteen atau Michelangelo Batio yang bisa bermain dalam 160 b.p.m (beat per minute / ketukan per menit) atau lebih dalam kecepatan tangan mereka, he he he. Tapi setidaknya itulah kontribusi saya.

Monday, September 22, 2008

Gitar murah dan bagus : sebuah alternatif

Kabar baik untuk rekan-rekan semua, kemarin saya jalan-jalan cari pick gitar. Dari toko ke toko, ngobrol sana sini, akhirnya pandangan saya mengarah pada model gitar Fender Stratocaster, Ibanez Steve Vai, Ibanez Paul Gilbert edition, tapi harganya lebih murah. Setelah ngobrol dengan penjualnya ternyata hal yang membuat murah gitar-gitar itu adalah pada pickups dan whammy(tremolo) bar-nya, yang mengalami proses pabrikasi di Indonesia. Ada lisensi khusus yang diberikan pada produk-produk itu. Jadi misalnya whammy bar up-down floyd rose tidak original, tetapi pada merknya tertulis Floyd Rose licensed, demikian juga pada DiMarzio pickups-nya. Harganya lebih miring banyak.
Hal ini pertanda baik bagi perkembangan musik di tanah air, yang kita ketahui bersama, alat-alat musik disini sangat mahal. Bahkan penjualnya juga cerita bahwa produksi kita sekarang relatif tidak kalah dengan produksi luar negeri dibuktikan dengan adanya ekspor ke luar negeri untuk beberapa produk. Rekan-rekan semua kalo cari gitar sekarang bisa lebih murah nich :), selamat bermain... semoga sukses!!!

Friday, September 19, 2008

Satu tips menambah kecerdasan dalam membaca not balok


Perhatikan tangga nada C mayor diatas: Bila kita baca dari kiri ke kanan terbaca sebagai: C D E F G A B C', tapi bagaimana kalo kita balik menjadi seperti ini (dengan menganggap kunci G dan tanda birama 4/4-nya tidak ada)?
Maka notnya akan terbaca menjadi: A B C D E F G A', :) asik bukan? he he he, cobalah dengan not-not yang lebih rumit dengan membacanya secara terbalik, dijamin pemahaman anda akan not balok akan menjadi lebih baik....

Thursday, September 18, 2008

Beberapa faktor kendala dalam mempelajari dan mengembangkan musik

Industri musik di Indonesia baik musik tradisional atau modern kalo dilihat dari perkembangannya ada berbagai macam faktor penghambat, diantaranya dari dalam diri sendiri. Kebanyakan orang hanya suka mendengar musik dan biasanya malas untuk belajar, ini saya alami juga :), bahkan sampai saat ini. Ada klasifikasi 2 kategori menurut saya, yaitu faktor internal dan eksternal. Internal dari manusianya, eksternal dari hal lain-lain misalnya lingkungan
A. Internal:
1. Malas belajar not, terutama not balok, karena mesti menjadi momok kalau harus membaca not balok, padahal not balok bukanlah satu-satunya cara menuliskan nada dalam musik. Notabene musik adalah rangkaian sebuah nada, ini adalah hal yang kadang kurang disadari
2. Beranggapan bahwa orang bisa musik adalah pembawaan bakat alami, sehingga kebanyakan berkata "ah malas ah, sudah ga ada bakat" sehingga sudah merasa sulit duluan, padahal bakat bukanlah hal yang 100% menjadi pendukung kesuksesan seseorang dalam bermusik
3. Putus asa, karena ada anggapan berkarir di bidang musik tidak menjanjikan, dan sulit masuk dapur rekaman misalnya, padahal produser mungkin bukan tidak tertarik pada kemampuan anda, hanya tidak tahu saja kemampuan anda.
4. Tidak ada rutinitas dalam belajar
5. Tidak memulai dengan hal-hal yang mudah terlebih dahulu, belajar langsung dengan hal yang sulit, misalnya mencari chord dan bagian solo interlude sebuah lagu yang notabene adalah hal paling sulit dan menjadi bagian inti dari suatu lagu
6. Tidak bisa atau lemah dalam kemampuan bahasa, terutama bahasa inggris, memang bahasa itali juga dipakai pada banyak istilah yang berkaitan dengan bidang musik, tapi bahasa inggris lebih banyak, bahkan anda perlu belajar bahasa jawa misalnya untuk memahami dan menguasai gamelan jawa, hal ini memang merepotkan karena kita harus belajar bahasa(belajar lagi.... arrggghhhhhhhhh), ini termasuk persoalan yang serius, karena belum semua istilah musik bisa diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia yang kita cintai ini, memang kita ga perlu jadi ahli bahasa untuk menjadi musisi, tapi kita perlu belajar sedikit saja.
7. Hal-hal lain

B. Eksternal
1. Lingkungan, misalnya, orang tua melarang, membuat pekak telinga tetangga sebelah, hal ini sebenarnya bisa dijembatani dengan menyetel volume musik anda sedang saja, ga perlu terlalu keras, keras dan tidaknya suara kan dari teknologi juga, boleh aja sesekali, tapi kalau berkali-kali, wah ya ini yang bikin suasana panas, he he he. Bahkan dengan mendengar pelan, penuh perhatian akan membuat pemahaman anda lebih baik, meski nanti juga bisa dikerasin kalo sudah paham.
2. Harga alat-alat musik masih mahal, ini adalah kendala eksternal terbesar, perlu pembahasan panjang tentang hal ini, tapi salah satunya karena industri kecil dalam negeri yang bergerak dalam pembuatan alat-alat musik kalah bersaing dengan industri besar dari luar negeri.
3. Mahalnya faktor pendukung pembelajaran, seperti langka dan mahalnya buku-buku musik baik tradisional seperti gamelan, atau modern
4. Faktor-faktor lainnya, seperti susahnya merekam dan memasarkan produksi musik dalam negeri yang sudah kita ketahui bersama. Belum lagi masalah bajak-membajak, contek-menyontek, lemahnya hukum hak cipta dsb. Saya ga akan membahas panjang hal ini, karena bisa menimbulkan perang dunia, he he he, memang agak ironis, tapi itulah kenyataan yang terjadi dengan penyalahgunaan teknologi
5. Banyak musisi yang malas menuliskan dan mempublikasikan karya-karya mereka, bahkan ada yang merahasiakan ilmunya sampai mati, sehingga orang lain tidak bisa berguru kepada mereka, ya ini memang hak masing-masing, kalo saya, sepanjang bisa bermanfaat, kita bagi saja ilmu kita, sedikit banyak bisa berkontribusi bagi kehidupan akan terasa indah. Ada lagi musisi yang mau berkontribusi tapi gaptek dalam teknologi IT(blogging misalnya) atau ngetik karya mereka di komputer.
6. Hal-hal lain.
Hanya itu pendapat saya, pembaca mungkin berpendapat lain, silakan saja, ga setuju pun ga masalah, karena ini hanya opini seorang manusia yang rentan kesalahan

Monday, December 3, 2007

Tips memilih dan membeli efek gitar

Pada dasarnya efek gitar dibagi menjadi dua macam:
  1. analog/stomp box: efek manual yang biasanya terdiri dari beberapa efek dirangkai secara paralel. Terdiri dari overdrive, chorus, metal zone, flanger, wah pedal, equalizer, acoustic simulator, super octave+custom pedal lainnya.
  2. digital/multieffect: efek yang sudah built in menjadi satu tone bank-nya. jadi efek-efeknya tinggal milih saja. Tidak usah merangkai satu-satu lagi.
Untuk efek gitar, hal-hal yang musti diperhatikan adalah:
  1. harga: bandingkan dulu harganya, biasanya lebih mahal dari digital
  2. kualitas suara: sangat penting, karena factor yang menentukan sekali dalam membentuk nada
  3. jumlah tone (tone bank): semakin lebih banyak, semakin variatif
  4. kapasitas catu daya: baterai/adaptor: hemat daya atau tidak, ketika sering dipakai bepergian
  5. mobilitas: cari yang ringan, mudah dibawa kemana-mana
  6. konektivitas: konektivitas dengan peralatan lain, komputer misalnya
Berikut ini adalah tabel perbandingan antara efek analog dengan digital
Acuan
Analog/stompbox
Digital/multi effect
Harga
Lebih mahal, karena mau tidak mau, harus membeli lebih dari satu efek untuk menghasilkan suara lebih dari satu, padahal harga tiap efeknya sudah mahal
Lebih murah, karena untuk mendapatkan banyak suara, kita hanya perlu membeli satu efek saja
Kualitas suara
Lebih baik, karena kita bisa mengatur kekuatan efeknya secara manual
Kualitas suara standar
Jumlah tone
Lebih sedikit
Lebih banyak
Catudaya
Boros baterai, karena tiap-tiap efek yang dirangkai perlu catu daya sendiri. Jika memakai adaptor harus disesuaikan lagi kapasitas adaptornya, sesuai dengan jumlah efek yang dirangkai
Jumlah baterai tidak banyak(paling cuman dua). Jika perlu adaptor, hanya perlu satu saja
Mobilitas
Tidak enak dibawa kemana-mana, lebih berat, kecuali hanya membeli satu efek saja(tidak dirangkai) :)
Mudah dibawa kemana-mana
Konektivitas
Lebih susah, hanya bisa diparalel dengan efek lain, dan juga cuman nyambung dengan gitar atau ampli
Mudah dihubungkan dengan peralatan lain. Komputer apalagi, beberapa merk menyediakan koneksi dengan usb, suara bisa ditransfer ke computer dengan bentuk file suara seperti file midi, mp3 dan sejenisnya
Dari table diatas terbaca jika efek digital lebih disarankan. Dan pada kenyataannya saya lebih memilih efek digital daripada analog. Sebagai cerita tambahan, saya membeli efek gitar(fotonya ada di atas kanan itu) ternyata lebih hemat sampai Rp. 400.000 :) Ini benar-benar saya alami sendiri, padahal baru lho… he he he.
Untuk mengenal berbagai jenis efek beserta contoh-contoh suaranya dapat dilihat pada artikel http://budisapt.blogspot.com/2008/12/jenis-jenis-efek-gitar.html

Wednesday, November 28, 2007

Tips memilih dan membeli gitar


Oke, kalo kamu memilih gitar perhatikan hal-hal berikut ini, aku tidak menyarankan merk tertentu (dikira iklan dunk, he he he)
  1. Gitar elektrik/listrik:
warna: tinggal pilih aja sesuai selera kamu, yang jelas catnya harus bagus, tidak mudah mengelupas atau kena gores
bentuk: tinggal pilih, standar, sirip, atau bentuk lain, cocokkan dengan seleramu
fret: jumlah fret disesuaikan saja, bisa 21,24 atau ditambah lagi seperti punya brian may, he he he. Tinggal nada tertinggi yang ingin dijangkau saja. Cobalah nada tiap fret dengan memetik gitar, jangan sampai keliru, biasanya ada gitar yang jelek, sehingga ada 2 fret menghasilkan satu nada, atau nadanya sumbang(fals)
senar: untuk gitar elektrik senarnya adalah steel string, bukan dari nylon. Pilih yang kuat, tidak mudah putus, lentur kalo bisa jangan sampai bikin jari sakit, atau mudah lepas selubung senarnya(biasanya pada senar E besar/senar no 6 dan senar A/senar no 5)
bahan: pilih kayu mahoni, jati(teak), yang cukup kuat, biasanya yang berat adalah yang baik, tapi kalo terlalu berat juga ga asyik juga kalo naik panggung.
neck: pilih gitar yang neck-nya kuat dan lurus agar tidak mudah patah atau bengkok. Biasanya didalam neck gitar ada plat logam untuk kekuatan necknya.
pickups: gunakan pickup yang suaranya keras,jernih, tidak mudah pecah ketika digeber dalam volume maksimal , pengaturan volume dan tone-nya bagus, tidak mudah kemresek(kemresek jika diinginkan saja) sehingga merusak nada.
pemutar senar(tuning machines) dan headstock: untuk pemutar senar gunakan yang tahan karat. Head bisa menghadap ke atas atau kebawah dan juga bisa sama-sama(3 senar menghadap atas, 3 senar menghadap bawah, tinggal bentuknya). Perhatikan posisi senarnya pada head: carilah posisi untuk senar E tinggi(senar no 1) apakah yang terjauh atau tidak diukur dari bridgenya, carilah yang terdekat saja karena senar E tinggi mudah putus (he he he tapi biasanya headnya menghadap ke atas)
saklar: pilih yang didepan saja, enak ngaturnya. Biasanya kadang pentolan saklarnya ada yang gampang lepas, cari yang kuat. Perpindahan suara, hidup mati(on-off) yang diatur lewat saklarnya juga jelas.
jack: untuk jack kabel ke ampli lebih asyik kalo di pinggir saja daripada didepan, karena kalo didepan menghalangi tangan untuk bebas bergerak mengatur handle bridge
  1. Gitar akustik
warna: tinggal pilih aja sesuai selera kamu, yang jelas catnya harus bagus, tidak mudah mengelupas atau kena gores
bentuk: cocokkan dengan seleramu
fret: biasanya 18 untuk yang nylon, atau bisa lebih untuk yang steel guitar. Cobalah nada tiap fret dengan memetik gitar, jangan sampai keliru, biasanya ada gitar yang jelek, sehingga ada 2 fret menghasilkan satu nada, atau nadanya sumbang(fals)
senar: bisa nylon atau steel. pilih yang lentur, untuk nylon biasanya lebih awet daripada yang steel, lentur.
bahan: pilih yang kuat, kalo gitar akustik biasanya terbuat dari kayu lapis untuk body pilih yang tebal, dan daya akustiknya bagus, sehingga suara/nada yang dihasilkan bisa maksimal jernih
neck: hampir sama dengan gitar elektrik, pilih gitar yang neck-nya kuat dan lurus agar tidak mudah patah atau bengkok. Kalo yang bagus untuk gitar akustik beberapa pabrik biasanya menambahkan plat logam juga, tapi jarang.
pickups: bersifat opsional untuk gitar akustik, boleh ditambahkan, kalo mau ditambahkan, carilah seperti untuk yang guitar elektrik.
pemutar senar dan head(headstock): untuk pemutar senar gunakan yang tahan karat. Head bisa menghadap ke atas atau kebawah dan juga bisa sama-sama(3 senar menghadap atas, 3 senar menghadap bawah, tinggal bentuknya).
Sementara cukup itu dulu tips-nya semoga bermanfaat, nanti kalo kurang, bisa kontak aku, he he he. Untuk mengenali bagian-bagian gitar secara lebih detil, baca tulisan saya di http://budisapt.blogspot.com/2008/11/mengenal-bagian-bagian-gitar.html
Jika anda tertarik pada proses pembuatan gitar akustik bisa dilihat di
http://budisapt.blogspot.com/2013/08/proses-pembuatan-gitar-akustik.html
sedangkan untuk proses pembuatan gitar elektrik bisa dilihat di

http://budisapt.blogspot.com/2013/08/bagaimana-sebuah-gitar-elektrik-dibuat.html


Pictures taken from:
Blues Guitar For Dummies®
Published by
Wiley Publishing, Inc.
111 River St.
Hoboken, NJ 07030-5774
www.wiley.com
Copyright © 2007 by Wiley Publishing, Inc., Indianapolis, Indiana

Monday, November 26, 2007

Belajar gitar dari masternya

Bicara tentang gitaris-gitaris rock paling hebat sedunia ini memang mengasyikan. Dari nama-nama seperti jimi hendrix, jimmy page, steve vai, joe satriani, yngwie malmsteen, paul gilbert, eddie van halen, john petrucci, richie sambora, kirk hammet, keith richards, brian may, nuno bettencourt, eric johnson, phil collen, vivian campbell, slash dan sederet lainnya sesuai jaman mereka masing-masing.
Jimi hendrix mungkin bisa disebut bapak-nya gitaris jaman sekarang, lagu-lagu seperti little wing, voodoo chile dst selalu dipakai untuk pembelajaran gitar rock. Jimmy page (led zeppelin) dapat disebut sebagai pencetus hard rock. Steve vai yang merupakan guitar virtuoso. Joe Satriani yang memperkenalkan instrumentalia gitar rock dan menjadi guru gitaris terkenal lain. Yngwie malmsteen dengan neoclassical sound. Paul gilbert terkenal dengan extreme guitar nya. Eddie van halen yang memperkenalkan teknik tapping guitar. John petrucci yang memperkenalkan progressive rock dan gitaris lain dengan ciri khas masing-masing.

Tuesday, November 20, 2007

Waktu untuk Gitar yang semakin sedikit




Kupadangi gitarku dengan perasaan agak kasihan..., terlalu sering engga dipetik lagi sekarang, engga seperti dulu, masa-masa ngeband, ikut festival, nyari solo gitar-nya gitaris top sampai begadangan disambung hari berikutnya... he he he. Waktuku yang sekarang lebih terkuras untuk komputer... he he he (abis sama-sama cinta kali ye), dan kerja.